Ada hal yang tidak diberitahukan orang kepadamu tentang menjadi orang tua: kau akan merasakan kegembiraan luar biasa, rasa cinta yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun juga, tapi pada saat yang sama, dirimu menjadi rentan.
Seluruh eksistensimu bukan lagi milikmu sendiri. Ukuran kebahagiaanmu tiba-tiba berubah. Kau akan bahagia saat anakmu gembira, merana saat dia terluka, dan apa pun yang dia rasakan, kau akan merasakannya dua belas kali lipat. Kau mencoba melakukan segalanya dengan benar tapi kau bakal sering gagal.”
(Lebih Senyap dari Bisikan, halaman 58)
Ketidaksengajaan membawa saya pada sebuah cuitan @andinadwifatma di Twitter yang membahas tentang novel barunya. Setelah saya klik dan membaca utas tersebut, saya tak ragu untuk memesan bukunya melalui salah satu platform belanja daring.
Begitulah awal mula perjumpaan saya dengan novel ‘Lebih Senyap dari Bisikan’ yang baru terbit dan dicetak kali pertama bulan Juni lalu. Tanpa saya sadari, ternyata novel yang saya beli adalah edisi bertanda tangan penulisnya. Rupanya saya masuk barisan sejumlah pembaca pertama novel ini. Hehe..