Movies, Review

Kotaro Lives Alone: Tontonan Ringan yang Sarat Makna

kotaro 2

Sebuah apartemen sederhana tiba-tiba kedatangan warga baru: Kotaro Sato (Eito Kawahara), seorang anak berusia lima tahun yang tinggal sendirian. Shin Karino (Yu Yokoyama), seorang seniman manga yang menjadi tetangga sebelahnya, merasa heran akan kehadiran Kotaro. Terlebih lagi, sebetulnya pemilik apartemen tersebut melarang adanya anak kecil.

Lagi pula, mengapa Kotaro tinggal sendirian? Di manakah orang tuanya? Misteri itu pelan-pelan terkuak pada tiap episodenya.

Continue reading “Kotaro Lives Alone: Tontonan Ringan yang Sarat Makna”

Other Stories

Ramadhan di Rantau: Suka Duka di Negeri Sakura

Surprise!

Sebelum beranjak ke Malta, cerita Ramadhan di Rantau kali ini akan singgah dulu ke Negeri Sakura. Ya, kali ini saya ngobrol-ngobrol dengan seorang teman yang sudah lebih dari sepuluh tahun tinggal di Jepang. Gibran (30) memulai perjalanannya di Jepang pada 2006 ketika ia mendapatkan beasiswa Monbukagakusho (beasiswa pemerintah Jepang) untuk studi jenjang D3. Masih dengan beasiswa, ia melanjutkan studi sampai dengan jenjang S2. Kini Gibran sudah bekerja dan berkeluarga di sana. Ia tinggal di kota Fuji bersama istrinya, Sofya, dan putrinya Hana. Sofya merupakan peraih beasiswa yang sama dengan Gibran dan kini bekerja di bidang suplemen kesehatan.

Continue reading “Ramadhan di Rantau: Suka Duka di Negeri Sakura”

Asia, Traveling

Osaka 360 Derajat (bagian 2)

Tempozan Ferris Wheel

Seumur-umur saya naik ferris wheel atau kincir sepertinya hanya di Dufan dan di pasar malam saja deh. Jadi mumpung gratisan saya mau banget melihat Osaka dari ketinggian. Tempozan ferris wheel ini letaknya satu area dengan dermaga pemberangkatan Cruise Ship Santa Marina. Tetapi gara-gara terlalu lama antre Tsutenkaku Tower (cerita sebelumnya di SINI), akhirnya rencana berkapal pesiar ala Syahrini (eh Syahrini sih naik jet pribadi ya?!) pun gagal. Sebenarnya masih ada waktu 15 menit sampai pemberangkatan terakhir. Namun berhubung saya pasti harus sambil membaca peta saat mencari lokasinya, saya pesimis pas sampai sana masih terkejar.

Penampakan Tempozan Ferris Wheel
Penampakan Tempozan Ferris Wheel

Continue reading “Osaka 360 Derajat (bagian 2)”

Asia, Traveling

Osaka 360 Derajat (bagian 1)

Suhunya 360 derajat? Jelas bukan lah. Walaupun musim panas di Jepang tahun ini konon sampai memakan korban jiwa, alhamdulillah saya bertahan dihantam sinar mentari yang sangat panas dan suhu yang setiap harinya mendekati 40 derajat celcius.

Lalu 360 derajat itu apa? Oke, oke..sabar dulu. Nanti kita akan sampai ke cerita itu. 😀

Hari kedua Osaka, saya menjadi solo traveler lagi karena Sabtu itu Raras harus pergi bekerja demi sesuap sushi dan segenggam berlian.  Hari kedua di Osaka namun menjadi hari pertama bagi saya untuk mengeksplor kota ini sebab hari sebelumnya saya hanya numpang istirahat.

Continue reading “Osaka 360 Derajat (bagian 1)”

Asia, Traveling

Ngabuburit di Kobe

Yah…yang ngabuburit sih cuma saya sama Raras aja. Orang Jepang juga nggak nyadar kali ya kalau lagi bulan puasa.

Sore itu kami sampai di Kobe pukul 17.30. Ternyata cukup 30 menit saja dari Osaka (cerita sebelumnya di SINI). Karena sedang musim panas, matahari masih bersinar terang dan kami masih bisa jalan-jalan. Tujuan utama kami sebenarnya mau berbuka puasa di Masjid Kobe dan malamnya nongkrong cantik di Kobe Port yang katanya indah banget kalau malam hari. Namun sebelum menuju masjid, kami lewat dulu di sebuah kuil yang jujur saja saya bahkan saat itu tidak bertanya nama kuilnya apa. Haha… Yasudah lah, habis banyak banget kuil di Jepang dan kuil itu sepertinya juga bukan kuil termegah di Kobe.

Continue reading “Ngabuburit di Kobe”

Asia, Traveling

Antara Saya dan Koper: Benci Tapi Rindu

(Tulisan ini sebetulnya sebagai upaya membayar utang menulis, menyambung tulisan sebelumnya tentang perjalanan di Kyoto. Oh ya, masih ada janji yang belum terlunasi juga menyambung cerita backpacking Sumatera. Aaarghh..banyak utang!)

***

Saya tenggelam di tengah keramaian stasiun subway Karasima-oike di Kyoto. Tenggelam sambil menggeret koper, menggendong ransel, serta menggenggam peta. Koper yang saya bawa pun bukan koper kecil yang biasanya saya bawa saat ada perjalanan dinas, namun koper yang lebih besar karena meeting kali ini memakan waktu sampai seminggu (dan ditambah belanja oleh-oleh juga :p).

Continue reading “Antara Saya dan Koper: Benci Tapi Rindu”

Asia, Traveling

Kyoto Imperial Palace

Jumat pagi di awal bulan Juli, saya terbangun saat kolega saya pamit meninggalkan hotel untuk menuju Kansai International Airport. Saya juga akan check out dari Kyoto Okura Hotel hari itu, tetapi saya sudah berniat mengunjungi salah satu tempat wisata di Kyoto sebelum berangkat menuju Osaka di siang harinya. Saya akan mengunjungi teman saya, Raras, yang sebelumnya berkuliah di Osaka dan kini bekerja di sana.

Setelah mandi, saya berselancar lagi di internet demi memutuskan akan pergi ke mana pagi itu. Maklum, hari-hari sebelumnya saya disibukkan oleh pekerjaan. Kalaupun ada waktu luang, maka saya berjalan-jalan dan berpartisipasi dalam reality show Uang Kaget. Haha.. (baca ceritanya di SINI)

Continue reading “Kyoto Imperial Palace”

Books, Review

Oleh-oleh: Komik Chibi Maruko Chan

maruko

 

Rabu lalu, adik saya Aini menginjakkan kakinya lagi di Indonesia setelah ikut pertukaran pelajar ke Jepang. Dan…salah satu oleh-oleh yang dibawanya adalah komik Chibi Maruko Chan. Yeay!! Seneng… Di Indonesia malah nggak nemu-nemu komiknya, entah tahun berapa ya terakhir diterbitkannya. Paling saya hanya bisa baca di rental komik, hehe..

Continue reading “Oleh-oleh: Komik Chibi Maruko Chan”