
“Cha, sama suami biasanya komunikasi pakai apa? Skype?” Kira-kira begitulah pertanyaan salah seorang teman saya beberapa bulan lalu, saya lupa tepatnya kapan. Saat itu saya masih berkuliah di Groningen, Belanda.
Percakapan via whatsapp mengalir setelah itu. Ia bercerita bahwa suaminya akan ditugaskan ke luar negeri dan ia sedang bersiap untuk menjalani Long Distance Relationship alias LDR. Pertanyaan-pertanyaan seputar platform berkomunikasi, perbedaan waktu, dan lainnya, dibahas santai tapi serius. Untuknya, ini adalah kali pertama mereka LDR. Saya tahu ini pasti tidak mudah. Ada rasa sedih dan khawatir. Terlebih ia dan suaminya sudah memiliki buah hati.
Ngomong-ngomong tentang LDR, dalam sebuah tulisan yang saya tulis awal tahun ini, saya sedikit bercerita bagaimana saya dan suami (sejak sebelum menikah) selalu akrab dengan jarak, sampai akhirnya kami menikah dan harus berpisah lagi. Tetapi, saat sudah pernah bersama kemudian berpisah, rasanya memang lebih berat.