Kartu pos kejutan dariĀ teman-teman Komunitas Postcrossing Indonesia (KPI) dalam rangka Hari Pos Sedunia
Sebulan lalu saya mengadakan giveaway kartupos dalam rangka World Post Day alias Hari Pos Sedunia. Bagi-bagi kartupos ini saya umumkan via Facebook dan blog. Sebagaimana yang saya janjikan, pengalaman dari dua orang terpilih akan saya tampilkan di blog ini. Ini diaaaa dua cerita dari dua pemenangnya!
Pssst…waktu kecil saya pernah bercita-cita menjadi penyanyi loh… Hehehe… Walaupun semakin beranjak dewasa ternyata cita-cita itu semakin terlupakan. Berganti cita-cita menjadi arsitek saat SMP dan berubah menjadi ekonom saat saya masuk SMA. Dan akhirnya (eh belum akhir juga sih) masuk jurusan Ilmu Ekonomi saat kuliah S1.
Sebenarnya alasannya sederhana saja kenapa ingin jadi penyanyi. Menyanyi adalah hobi saya waktu kecil (mungkin sekarang juga) dan kalau saya jadi penyanyi, saya akan dibayar untuk melakukan yang saya sukai. Udah gitu kok kayaknya penyanyi itu uangnya banyak ya..haha.. (anak matre! $__$)
Saat teleponĀ mulai banyak terpasang di rumah-rumah, saya juga sempat memanfaatkannya untuk berkomunikasi dengan sahabat pena. Berlanjut saat ponsel mulai populer, kami bertukar nomor walaupun masih nebeng ponsel orang tua. Hehe..
Zaman terus berganti dan teknologi terus berkembang. Sari (Binjai), misalnya, adalah seorang sahabat pena yang tetap bertahan melalui berbagai perkembangan tersebut. Dari mulai surat, pesan pendek, sampai jejaring sosial Facebook, kami masih terhubung. Dan akhirnya September lalu kami bertemu ketika saya backpacking ke Sumatera. Sari mengajak saya untuk menginap di rumahnya. Selain itu, Sari juga menemani saya jalan-jalan ke Berastagi dan sekitar Medan di tengah kesibukannya berkuliah S2 di USU. How sweet!