
Jika mendengar kata Granada, ada satu sosok yang tak bisa saya lupakan: Mabel. Dia adalah host Airbnb di kota tersebut saat saya dan suami, Chendra, melakukan perjalanan ke beberapa kota di Andalusia, Spanyol, pada musim panas tahun 2014.
Di depan terminal bus Granada, kami menanti dengan harap-harap cemas. Berdasarkan komunikasi terakhir, Mabel meminta kami menyeberang jalan di depan terminal dan menunggunya di sana. Ia berbaik hati akan menjemput kami. Sepuluh menit berselang. Ditambah lima menit lagi mungkin, saya tidak ingat. Yang jelas saat itu, saya dan Chendra, merasa amat kegerahan pada suhu udara yang sudah nyaris mencapai 40 derajat celcius. Tetapi kami tetap bersyukur bahwa Mabel akan menjemput sehingga kami tak ambil pusing mencari informasi kendaraan umum.