“Sudah lama aku dengar dan aku baca ada suatu negeri di mana semua orang sama di depan Hukum. Tidak seperti di Hindia ini. Kata dongeng itu juga: negeri itu memashurkan, menjunjung dan memuliakan kebebasan, persamaan, dan pesaudaraan. Aku ingin melihat negeri dongengan itu dalam kenyataan.”
(Pramoedya Ananta Toer)
Akhirnya setelah melewati waktu yang cukup melelahkan, saya selesai juga membaca buku ketiga dari Tetralogi Buru: Jejak Langkah. Mengapa saya bilang lelah, karena selain bukunya yang lebih tebal (700-an halaman), semakin banyak tokoh yang muncul dalam buku ini, juga konflik dan kejadian-kejadian yang berkaitan dengan sejarah, yang untuk memahaminya harus runtut dan sistematis.