Asia, Traveling

[AseanTrip-6] Pagi yang Singkat di Melaka

[1 Oktober 2010]

Pagi yang tidak terlalu cerah, namun tidak pula mendung. Jam 7 tepat saya dan Pupu sudah di ruang makan menikmati pisang, banana cake, dan kopi panas. Banana cake adalah salah satu hal yang spesial dari guesthouse ini. Dibuat oleh istri Raymond, Mani, banana cake itu tampilannya memang biasa saja. Tapi rasanya? Hmm..enyaaak.. Tak mengherankan sewaktu saya membaca kertas-kertas kesan & pesan dari para tamu (ditempel di pintu kulkas), banyak dari mereka yang terkesan oleh banana cake buatan Mani. Saya dan Pupu tak terkecuali.

Backpack kami sudah siap sedia di kursi ruang TV. Begitu selesai makan, kami tak langsung meninggalkan tempat itu. Raymond dan Mani nampaknya belum bangun sehingga kami tak punya kesempatan untuk berpamitan langsung. Kami pun menulis pesan untuk keduanya, sama seperti yang dilakukan tamu-tamu sebelumnya. Dari semua yang ditulis, bisa dirangkum bahwa mereka sangat betah dan merasa nyaman tinggal di giuesthouse ini. Bahkan ada yang menulis bahwa tempat ini memberikan paradigma baru tentang apa yang disebut guesthouse. Bukan sekedar hubungan antara pemilik dan penyewa kamar, namun labih dari itu, seperti keluarga dan rumah sendiri. I can’t agree more.

Continue reading “[AseanTrip-6] Pagi yang Singkat di Melaka”

Advertisement
Asia, Traveling

[AseanTrip-5] Menyusuri Warisan Budaya di Melaka

30 September 2010 [Hari kedua di Melaka]

Saya tidur cukup nyenyak di Melaka sehingga ketika bangun di pagi hari, rasanya segar sekali. Pagi itu saya dan Pupu tidak sarapan di luar karena kebetulan di guesthouse disediakan pisang, banana cake, serta teh dan kopi. Semuanya ada di dapur dan ruang makan, bisa diambil dan dibuat sendiri. Sama seperti di Singapura kemarin, di sini pun rasanya seperti di rumah sendiri. Suasana masih cukup sepi ketika kami sarapan, mungkin tamu lain masih menikmati mimpi indah. Hehe..

Pagi itu saya dan Pupu berniat me-laundry beberapa pakaian. Kemarin Raymond sudah menunjukkan letak laundry di peta, juga harganya. Katanya sih 3 RM/kg. Hmm…rasanya nggak masalah. Lagipula baju yang akan kami cuci tidak banyak, jadi bisa share saja. Nah di sinilah terjadi kesalahan. Laundry itu buka dari jam 9 pagi sampai jam 7 malam. Tidak mungkin kami mengambil laundry besok pagi karena akan berangkat ke Kuala Lumpur menggunakan bus jam 9 dari Melaka Sentral. Akhirnya kami terpaksa mengambil paket laundry kilat yang sehari jadi, biayanya 6 RM/kg. Dan ternyata lagi..laundry kami beratnya lebih dari 1 kg. OMG..bener-bener buang duit deh ini. Jadi nyesel. Karena sebenarnya kami masing-masing sudah membawa deterjen untuk cuci sendiri, juga sudah ada tali rafia yang dibawa Pupu sebagai tali jemuran yang bisa dipasang di kamar. Hehe.. nasib..nasib…

Continue reading “[AseanTrip-5] Menyusuri Warisan Budaya di Melaka”

Asia, Traveling

[AseanTrip-4] Melaka dan Teras Terindah

(Masih tanggal 29 September 2010)

Kami tak sempat makan siang di Singapura, bahkan tak sempat pula membeli bekal untuk dimakan di bus. Menyedihkan. Kami kelaparan…

Tiba-tiba wajah Pupu sumringah. “Mbak Icha, ada roti tawar lho di tasku. Untung aja ibuku nyuruh bawa buat jaga-jaga. Terus ada ikan asin juga nih,” kata Pupu sambil merogoh daily backpack nya. Kami lalu menghitung-hitung apakah kiranya roti itu masih layak makan. Roti itu dibeli hari Senin, dan itu hari Rabu. Seharusnya sih masih layak. Dilihat-lihat juga belum berjamur. Hihihi.. Lalu kami makan siang alakadarnya namun luar biasa nikmat. Duh saya lupa itu ikan asin jenis apa ya, enak banget. Malah setelah makan roti campur ikan asin, ikan asinnya kami gadoin, udah macem ngemil keripik gitu. Hahaha.. Semoga orang-orang sekitar tidak terganggu dan hidungnya tidak cukup sensitif untuk mencium bau ikan asin ;p.

Continue reading “[AseanTrip-4] Melaka dan Teras Terindah”

Asia, Traveling

[AseanTrip-3] Singapura Setengah Hari

Pagi itu tanggal 29 September 2010, masih di Singapura. Saya dan Pupu menghabiskan sisa setengah hari kami dengan berjalan-jalan di China Town dan Orchard Road. Sama sekali nggak ada niatan mau belanja ataupun beli oleh-oleh di Singapura. Pertama, karena dalam perjalanan kami masih tersisa 4 negara dan 8 kota, kedua karena ngirit. Hehehe…

Dari River City Inn (hostel tempat saya dan Pupu meginap), menuju China Town sebenarnya hanya berjarak satu stasiun MRT. Mungkin sebenarnya kami bisa berjalan kaki saja. Namun karena ide untuk mampir ke China Town itu baru muncul ketika kami sudah akan naik MRT, jadi ya tak apalah. Malas juga keluar stasiun lagi (Tadinya kami mau langsung ke Orchard Road).

Continue reading “[AseanTrip-3] Singapura Setengah Hari”

Asia, Traveling

[AseanTrip-2] Sentosa di Kota Singa

28 September 2010.

Pagi itu saya terbangun di sebuah kamar berisikan empat kasur tingkat dan delapan orang backpacker. Setelah beberapa detik saya lalu sadar, “Oh iya..ini Singapura ya?” Saya beranjak menuju kamar mandi dan berwudhu. Seusai solat Subuh saya langsung ngacir menuju komputer yang sepagi itu belum occupied. Yeahhh..fesbukaaann… 😀

Tiba saat sarapan, di meja makan sudah ada pisang, roti tawar, butter, dan beraneka selai. Dipilih..dipilih.. Tak lupa saya juga membuat cokelat panas. Hmm..nikmatnya. Duduk manis di meja makan dan menikmati semuanya, serasa rumah sendiri. Semakin siang penghuni lain sudah makin banyak yang bangun dan bergabung di meja makan. Kami berbincang dan saling bertanya tentang rencana jalan-jalan hari itu. Saya bilang pagi ini saya mau ke Merlion di Clarke Quay yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Seorang bule Inggris menyarankan kepada saya, “Since you’re a moslem, why don’t you also go visiting a mosque here?” sambil menunjukkan suatu tempat di peta. Saya ngangguk-ngangguk. Ya sekalian solat juga nanti. Makasih ya, bule..

Continue reading “[AseanTrip-2] Sentosa di Kota Singa”

Asia, Traveling

[AseanTrip-1] Terbang Ke Singapura

27 September 2010

Tiket pesawat sudah di tangan. Saya berangkat  pukul 18.30 dengan pesawat Air Asia Jakarta-Singapura. Pagi harinya, saya mendapat pesan singkat dari Pupu, “Mbak, aku ketinggalan pesawat!” Saya dan Pupu memang rencananya bertemu di Singapura, karena saya berangkat dari Jakarta sedangkan Pupu berangkat dari Jogja. Jadwal penerbangan kami berbeda.

Sebenarnya, Pupu juga sudah memiliki tiket dengan penerbangan yang sama dengan saya, yaitu dari Jakarta. Namun kemudian ia berubah pikiran dan membeli tiket langsung dari Jogja agar ia tak perlu repot terbang ke Jakarta dulu. Namun apa hendak dikata, pesawat ke Singapura sudah siap terbang ketika Pupu baru selesai dengan urusan imigrasi di Bandara Adi Sucipto pagi itu. Maka kembalilah ke rencana semula dan Pupu harus terbang ke Jakarta terlebih dahulu.

Continue reading “[AseanTrip-1] Terbang Ke Singapura”

Asia, Traveling

[AseanTrip] Prolog

Incheon (Korea), Desember 2007

Suasana di Incheon Airport, 2007

Kami saling melambaikan tangan. Incheon International Airport menjadi saksi perpisahan saya dan kawan-kawan yang sudah hampir satu tahun bersama dalam program pertukaran pelajar di Daejeon University, Daejeon, Korea. Mereka, yang satu program dengan saya, adalah mahasiswa dari berbagai negara di ASEAN (kecuali Myanmar, tidak ada perwakilan dari negara tersebut). Perpisahan yang menghadirkan air mata itu, juga menghadirkan sebuah harapan dalam hati saya, “Suatu hari saya akan mengunjungi negara mereka, sebuah reuni kecil pastilah teramat indah..”

Yogyakarta, awal 2008

Saya membaca sebuah buku yang ditulis oleh Marina K. Silvia tentang backpacking ke Eropa. Wow.. Menarik sekali dan semakin menggerakkan saya bahwa traveling is possible. Saya semakin semangat: kalau ke Eropa saja bisa, apalagi ‘hanya’ untuk berjalan-jalan ke negara tetangga yang masih di Asia Tenggara. Hmm..

Continue reading “[AseanTrip] Prolog”

Asia, Traveling

[AseanTrip] Catatan 5676 kilometer

Temanku bertanya di suatu malam di pinggir sungai Mekong yang melewati kota Phnom Penh, “Sudah berapa kilometer jarak yang kau tempuh?”

Aku tersenyum. Entahlah..mungkin nanti aku akan menghitungnya, seraya mengingat kembali manusia-manusia yang kutemui selama perjalanan. Yang datang dan yang pergi. Juga berbagai kejadian, yang manis dan yang pahit.

Malaysia – Singapura
Thailand – Cambodia – Vietnam

Continue reading “[AseanTrip] Catatan 5676 kilometer”