Indonesia, Traveling

Yogyakarta: A Sweet Escape (1)

Saya empat tahun tinggal di Yogyakarta alias Jogja selama kuliah dan nggak pernah bosan untuk terus mengeksplor dan mengunjungi tempat-tempat baru (eh tempatnya sih udah lama ya, saya aja yang baru ke sana). Jogja itu komplit dari pegunungan sampai pantai, dari wisata sejarah sampai penampilan seni, dari makanan tradisional sampai makanan internasional.

Ada satu sih yang menyedihkan: jalanan yang semakin lama semakin dijejali kendaraan pribadi (pemerintah…tolong dong kuantitas dan kualitas fasilitas transportasi publiknya ditingkatkan lagi).

Anyway… Jogja is always a sweet escape, even when you do not need to escape from anything hehe… Jogja is a very nice place to stay (or to live if you want to).

Jadi sebenarnya ini mau ngomongin apa sih?

Continue reading “Yogyakarta: A Sweet Escape (1)”

Advertisement
Indonesia, Traveling

Santai di Taman Kota Jakarta

Buat yang sudah bosan jalan-jalan ke mal di akhir pekan, boleh dicoba lho refreshing sambil duduk-duduk cantik di taman. Jangan lupa bawa kecrekan ya… *eh*

Saya dilahirkan bukan sebagai pecinta mal. Ke mal biasanya sudah ada tujuan yang jelas, misalnya ke toko buku, nonton, atau memang ada janji sama teman. Maklum lah, di kota minim ruang terbuka hijau ini mal dirasa paling mudah untuk dijadikan meeting point. Namun demikian, hampir tidak pernah saya ke mal hanya sengaja untuk duduk-duduk ngopi atau window shopping.

Continue reading “Santai di Taman Kota Jakarta”

Indonesia, Traveling

Pulau Sebesi: Keindahan di Selat Sunda

Halo, Pembaca Setia! (Sok punya banyak pembaca)

Tulisan saya tentang Pulau Sebesi, Lampung, dimuat di majalah Bobo edisi 43 yang terbit hari ini, 31 Januari 2013. Tulisan tersebut terdapat di rubrik ‘Potret Negeriku’. Saya mengirimkannya ke Redaksi Bobo pada November lalu, setelah kegiatan Voluntourism dengan Komunitas Book For Mountains (BFM) di sana.

Continue reading “Pulau Sebesi: Keindahan di Selat Sunda”

Indonesia, Traveling

‘Kabur’ ke Pulau Pramuka

Bulan Desember lalu kita dimanjakan oleh banyaknya hari kejepit nasional. Saya memanfaatkan libur itu untuk jalan-jalan bersama keluarga. Saya berpikir untuk berlibur ke tempat yang tidak perlu kena macet. Kalau bosan di Jakarta, biasanya orang akan ‘lari’ ke Puncak atau Bandung. Jadi, arah ke kedua tujuan tersebut pasti macet lah ya. Nah, untuk menghindari kemacetan, alternatifnya adalah bertamasya ke Kepulauan Seribu. Kebetulan teman saya ada yang menawarkan paket liburan ke Pulau Pramuka. Berhubung waktu itu sedang peak season, saya memilih mengambil paket itu saja supaya tidak repot mencari tempat menginap dan tidak khawatir kehabisan tempat.

Continue reading “‘Kabur’ ke Pulau Pramuka”

Indonesia, Traveling

[SumateraTrip-12] 24 Jam Terlama

(Cerita sebelumnya di SINI)

Saya tahu saya tidak pantas mengatakan 24 jam adalah waktu yang lama untuk sebuah perjalanan. Banyak orang di dunia ini yang membutuhkan waktu berpuluh-puluh jam untuk mencapai tempat yang dituju, bahkan dengan moda transportasi yang paling tidak nyaman. Kini setiap kali saya melihat bus lintas Sumatera, atau bahkan Jawa-Sumatera, saya memandang para penumpangnya dengan penuh penghormatan. Mereka punya daya tahan dan kesabaran yang luar biasa.

Cerita dimulai pada suatu siang yang gelap dan diguyur hujan. Saya menelepon agen bus Bukittinggi-Medan di Terminal Bus Aur Kuning, Bukittinggi.

Continue reading “[SumateraTrip-12] 24 Jam Terlama”

Indonesia, Traveling

[SumateraTrip-11] Berkunjung ke Istana, Mencicipi Nasi Kapau

Sebelum saya meninggalkan Bukittinggi (cerita sebelumnya di SINI), saya sempat mampir ke Batusangkar. Dengan berkendara motor, kota ini dapat ditempuh dalam waktu 1-1,5 jam. Tujuan utama ke Batusangkar tentu untuk mengunjungi Istana Pagaruyung.

Sepanjang jalan ketika hamper sampai di istana tersebut, terdapat banyak rumah adat Minang berukuran sedang dan cukup besar. Sampai-sampai beberapa kali saya mengira rumah-rumah tersebut termasuk komplek Istana Pagaruyung. Barulah di depan pagar dengan gapura bertuliskan Istano Basa Pagaruyung, motor yang dikendarai Hari berbelok masuk ke area parkir. Ini dia tempat yang kami tuju.

Continue reading “[SumateraTrip-11] Berkunjung ke Istana, Mencicipi Nasi Kapau”

Indonesia, Traveling

[SumateraTrip-10] 44 Kelokan Menuju Danau Maninjau

Meninggalkan Bukittinggi menuju Maninjau

Kelok 44 namanya. Saya rasa banyak orang sudah familiar dengan nama itu. Kelokan ini terletak di perbukitan menuju Danau Maninjau, tepatnya masuk wilayah Kabupaten Agam. Saya berangkat pukul 2 siang dari Bukittinggi, setelah sebelumnya jalan-jalan di sekitar Jam Gadang.

Saya sebenarnya sudah bertanya kepada Hari  mengenai moda transportasi apa yang dapat saya ambil untuk menuju Danau Maninjau. Katanya ada semacam minibus dari terminal, namun Hari menawarkan untuk diantarnya saja supaya saya juga bisa ke Puncak Lawang. Puncak Lawang adalah bukit dimana kita bisa melihat Danau Maninjau dari atas. Wah pasti bagus sekali untuk memotret, pikir saya.

Continue reading “[SumateraTrip-10] 44 Kelokan Menuju Danau Maninjau”

Indonesia, Traveling

[SumateraTrip-9] Serba-serbi Bukittinggi

Jam gadang! Mungkin itu yang pertama terlintas di benak kebanyakan orang saat mendengar nama kota yang satu ini. Di balik itu, jauh puluhan tahun yang lalu, Bukittinggi memiliki peran penting dalam sejarah kebangsaan. Kota ini pernah ditunjuk sebagai ibukota Pemerintahan darurat Republik Indonesia ( PDRI ) pada Desember 1948 sampai dengan Juni 1949, setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda. Setelah itu, Bukittinggi menjadi ibukota provinsi Sumatera, Sumatera Tengah (mencakup Sumbar, Jambi, dan Riau), dan Sumatera Barat sampai akhirnya ibukota dipindahkan ke Padang. Sebelum Indonesia merdeka pun Belanda dan Jepang telah menjadikan Bukittinggi sebagai kota penting, yaitu sebagai basis militer.

Continue reading “[SumateraTrip-9] Serba-serbi Bukittinggi”

Indonesia, Traveling

[SumateraTrip-8] Haru di Rumah Heru

“Kasih tahu ya kalau sudah hampir sampai. Nanti dijemput Hari, adiknya Heru.”

Begitulah kira-kira bunyi pesan singkat yang dikirim oleh Mama Heru. Hujan baru saja reda saat saya tiba di Bukittinggi. Ya, hujan sering sekali menjadi saksi kedatangan dan kepergian saya di suatu kota pada perjalanan ini. Tak lama saya berhenti di depan ruko pertokoan sampai akhirnya seorang pengendara motor menepi. Wajahnya mirip Heru, ah ini pasti Hari!

Continue reading “[SumateraTrip-8] Haru di Rumah Heru”