
Kalau ditanya kota apa yang sudah pernah saya kunjungi tapi ingin dikunjungi lagi, salah satunya adalah Istanbul, Turki. Saya merasa, kunjungan pertama saya ke sana pada 2014 lalu terbilang singkat (semoga ada kunjungan selanjutnya.. aamiin). Rasanya ingin sekali slow traveling di sana, mengunjungi pasar-pasarnya, manyambangi masjid-masidnya yang begitu indah dan penuh sejarah, menikmati aneka kulinernya, dan tentu lebih banyak berinteraksi dengan orang-orangnya yang amat ramah dan bersahabat.

Saat ini kebetulan saya baru mulai membaca buku berjudul ‘A Strangeness in My Mind’ karya penulis peraih nobel dari Turki, Orhan Pamuk. Rasanya semakin ingin menyusuri kota itu lagi. Menariknya, buku ini menceritakan Istanbul dari masa ke masa. Tokoh utamanya ialah seorang penjual boza. Sebelum penulis menceritakan apa itu boza, saya yang tak sabaran ini langsung saja googling untuk mengintip penampakannya. Oh, ternyata boza adalah minuman fermentasi khas Turki dan beberapa negara sekitarnya. Dulunya, sewaktu masih di bawah kekuasaan Ottoman, meminum alkohol adalah hal terlarang sehingga banyak orang mencari alternatif minuman lain yang tradisional tapi sebetulnya mengandung alkohol. Namun seiring berubahnya Turki menjadi republik dan lebih sekuler, tidak ada lagi larangan meminum minuman beralkohol. Boza pun mulai banyak ditinggalkan karena banyak orang yang lebih memilih meminum bir, anggur, dan lainnya.
Baca juga: Teşekkür
Sepanjang cerita yang sudah saya baca (yang mana baru sekitar 15% dari keseluruhan buku yang tebalnya 700-an halaman!), ada beberapa nama tempat atau landmark yang saya kenal karena pernah saya kunjungi, salah duanya Galata Tower dan Galata Bridge. Bahkan, saya waktu itu membeli lukisan Galata Bridge tempo dulu, yang kemudian dibingkai dan dipajang di rumah. Lumayan untuk menyimpan kenangan tentang Istanbul.
Galata Bridge adalah jembatan yang menghubungkan dua sisi Istanbul yang dipisahkan oleh Golden Horn, bagian dari perairan Selat Bosphorus. Ya, Istanbul adalah kota yang dipisahkan perairan sekaligus kota yang berada di dua benua berbeda, yaitu Asia dan Eropa. Saya sempat berjalan di atas jembatan ini sewaktu akan kembali dari Galata Tower. Galata Tower sendiri adalah menara di area Galata/Karaköy yang dibangun pada masa Konstantinopel. Saat ini menara ini dijadikan sebagai objek wisata dan titik pandang, serta restoran.
Kembali ke perjalanan melewati jembatan Galata, di sepanjang jembatannya ternyata banyak orang yang memancing atau sekadar menikmati pemandangan. Hal lainnya yang menarik, jembatan ini terdiri dari dua tingkat. Bagian atas untuk dilewati kendaraan dan pejalan kaki, sedangkan di bagian bawahnya terdapat banyak restoran dan tempat bersantai dengan pemandangan Selat Bosphorus. Kalau tidak mau merogoh kocek, bisa juga sekadar duduk santai di dermaga dekat jembatan yang ada di sisi area Eminönü, tempat Topkapi Palace, Blue Mosque, dan Hagia Sofia berada.
Kalau kamu, kota apa yang ingin dikunjungi untuk kedua dan kesekian kalinya? 😊
Ak ingin ke kotamu..jogja hahaa..
LikeLike
Sering-seringlah ke Jogja, Mas. Kan deket. 😀
LikeLike
Keren nih… Pengen ke Istanbul juga, tp blm sempat 😣
LikeLike
Semoga ada rezeki untuk ke sana juga. Insya Allah. 🙂
LikeLike
sepertinya duduk2 santai adalah satu2 nya yang bisa saya lakukan disana, karena bisa GRATIS hahaha
kalau makan di restonya nanti malah ga ada budget lagi buat ke destinasi selanjutnya, yang penting ada cekrek2 lah minimal hehe
LikeLike
Hehe.. Iya. Tergantung preferensi aja sih ya. Kalau traveling, aku suka duduk-duduk di taman atau alun-alunnya gitu sambil mengamati sekitar dan foto-foto. 😀
LikeLike
duhhh mau banget ke Istanbul lagi dan kota-kota lain di Turki kayak Trabzon, Fethiye aamiin semoga kita bisa ke sana lagi ya!
LikeLike
Aamiin.. Mau banget. Masih banyak destinasi menarik lainnya. 😉
LikeLike
Lovely photos! So great that there is Google Translate so I could enjoy the text too!
https://2weekendwanderers.com
LikeLiked by 2 people
Thank you!
LikeLiked by 2 people
Ih sama banget mbak, dulu kesana pas ada acara jadi harus lebih prioritasin acara padahal hati pengen explore kesana kemari hehehe. Paling enak sepertinya memang slow traveling disana itu, jalan kaki nikmatin mesjid, jalanan sepanjang selat bosporus yang cantik ituu :”)
LikeLiked by 1 person
Iya.. Aku di sana sekitar 3-4 hari dan berasa masih banyak yang ingin dikunjungi. Hehe..
LikeLike