Indonesia, Traveling

Jalan-Jalan di Jogja

Jogja pastilah bukan destinasi wisata yang asing bagi banyak orang. Bagi yang sudah sering ke Jogja pun, liburan ke Jogja untuk yang ke sekian kalinya mungkin tetap tidak membosankan. Selain beragam sajian kuliner dan suasana yang relatif lebih nyaman dibandingkan dengan kota besar seperti Jakarta, Jogja memang menawarkan banyak tempat wisata menarik. Dari gunung sampai pantai ada di Jogja. Komplit.

Semenjak menetap di Jogja pada akhir 2014, saya dan suami biasanya menyempatkan untuk berjalan-jalan pada akhir pekan. Terlebih lagi setelah media sosial makin ngehits, rasanya ada saja destinasi wisata baru. Oleh karenanya, meskipun kami tinggal di Jogja, kami seperti tak kehabisan tujuan untuk refreshing. Hehe. Apalagi banyak destinasi wisata dengan tiket masuk yang sangat terjangkau, bahkan gratis.

Berikut beberapa destinasi yang pernah kami kunjungi untuk melarikan diri sejenak dari rutinitas, dimulai dari daerah selatan ya. 😀

  1. Gunung Api Purba Nglanggeran

Mari tinggalkan pusat kota Yogyakarta sejenak dan menuju ke daerah selatan. Terletak di kabupaten Gunungkidul, Gunung Api Purba Nglanggeran ini cocok bagi penyuka wisata alam dan kegiatan fisik. Tetapi, jangan khawatir, jalur pendakiannya terbilang aman dan tidak terlalu sulit. Sepanjang jalur pendakiaan, terdapat beberapa shelter untuk beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan. Kami yang mendaki dengan santai bisa mencapai puncak dalam waktu 1,5 jam.

IMG_5464
Foto: Chendra

Sesuai dengan namanya, gunung ini merupakan gunung yang aktif pada masa lampau, yaitu sekitar 60 – 70 juta tahun lalu. Saat ini, yang ‘tersisa’ adalah bebatuan yang tinggi menjulang. Dari puncaknya, kita bisa melihat hijaunya sawah dan pedesaan di sekitar. Oh ya, pemandangan Embung Nglanggeran juga terlihat jelas dari puncak gunung ini.

Tiket masuk: Rp15.000

Kali pertama ke sana pada 2015, biaya masuknya hanya Rp7.000 per orang ditambah biaya parkir Rp5.000 per mobil. Tetapi saat kami ke sana lagi pada akhir Desember 2016, tiket masuknya naik menjadi Rp15.000 per orang. Ternyata kenaikan ini terhitung sejak Juli 2016.

Menurut pengelola tempat wisata, kenaikan ini di antaranya dimaksudkan untuk penambahan fasilitas dan perawatan kawasan. Harus saya akui, sepanjang jalur pendakian di Gunung Api Nglanggeran memang sangat tertata rapi, bersih, dan dilengkapi fasilitas yang baik seperti toilet, gazebo untuk istirahat, dan jumlah tempat sampah yang banyak.

Cerita lebih lengkap bisa dibaca di SINI.

 

  1. Embung Nglanggeran

Embung atau cekungan penampung (retention basin) adalah cekungan yang digunakan untuk mengatur dan menampung suplai aliran air hujan serta untuk meningkatkan kualitas air di badan air yang terkait (sungai, danau). Embung digunakan untuk menjaga kualitas air tanah, mencegah banjir, estetika, hingga pengairan. – Wikipedia

Embung Nglanggeran bertetangga dengan Gunung Api Purba Nglanggeran. Jadi, sekali jalan kita bisa sekaligus mengunjungi dua tempat. Telaga buatan ini merupakan destinasi wisata yang terbilang baru. Sri Sultan Hamengku Buwono X meresmikannya pada 2013 lalu.

 

PANO_20161225_094713
Embung Nglanggeran pagi hari (foto: Chendra)
Panorama embung HDR
Embung Nglanggeran sore hari (foto: Chendra)

Pemandangan matahari terbenam begitu cantik dinikmati dari tempat ini. Tak heran jika banyak wisatawan yang berburu sunset ke Embung Nglanggeran.

Tiket masuk: Rp10.000

 

  1. Kebun Buah Mangunan

Saat pertama kali mendengar mengenai Kebun Buah Mangunan, saya mengira tempat ini serupa dengan Taman Buah Mekarsari yang ada di Jawa Barat di mana pengunjung bisa menikmati buah-buahan yang ada di dalamnya. Ternyata wisatawan ramai mengunjungi Kebun Buah Mangunan bukan karena buahnya melainkan karena pemandangannya.

WhatsApp Image 2017-04-13 at 23.26.54
Pagi hari di Kebun Buah Mangunan

Kebun Buah Mangunan dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 45 menit sampai satu jam dari pusat kota Jogja. Lokasinya ke arah selatan dan masuk wilayah Kabupaten Bantul. Karena jalan yang menanjak dan berkelok di daerah Imogiri, pastikan kendaraan yang dibawa mendukung untuk medan tersebut ya. Agak ngeri juga kalau ternyata kendaraan yang dibawa tidak kuat menanjak, terutama saat sudah masuk area kebun buah, selain curam, jalannya juga sempit.

Karena kecantikan pemandangannya, Kebun Buah Mangunan juga dikenal dengan sebutan ‘negeri di atas awan’. Untuk bisa merasakan indahnya negeri di atas awan ini, kita harus datang pagi-pagi sekali sekaligus menikmati magisnya momen matahari terbit.

Saat saya dan keluarga berkunjung ke sini, kami memang agak kesiangan sehingga kabut yang biasanya menyelimuti sejauh mata memandang, sebagian besar sudah pergi. Tetapi, pemandangan pagi di Kebun Buah Mangunan tetap menyejukkan mata dan hati.

Tiket masuk: Rp5.000

 

  1. Hutan Pinus Imogiri
IMG_7417
Foto: Chendra

Hutan pinus ini letaknya tak jauh dari Kebun Buah Mangunan. Tempat ini cocok bagi yang ingin ngadem sejenak, bersantai ditemani semilir angin dan irama gesekan dedaunan pohon pinus. Di area hutan ini tersedia kursi untuk duduk-duduk dan beberapa ayunan. Karena suasananya yang syahdu, tempat ini sering juga dijadikan lokasi pemotretan prewedding.

Oh ya, bagi yang mau mau berkemah, hutan pinus ini bisa jadi pilihan. Saya sendiri belum pernah berkemah di sini. Yang penting pilih waktu dan cuaca yang pas. Saat musim hujan, kondisi medan kurang mendukung.

Tiket masuk: Gratis (kecuali jika mau berkemah, sila cari informasi biayanya)

Saya juga pernah menuliskan ceritanya di SINI.

 

  1. Puncak Becici
IMG_6317
Foto: Chendra
IMG_6342
Foto: Chendra

Jika tidak punya cukup waktu untuk mengunjungi Kebun Buah Mangunan dan Hutan Pinus Imogiri, maka cukup datang ke satu tempat saja, yaitu Puncak Becici. Berjarak sekitar 3 kilometer dari Hutan Pinus Imogiri, tempat ini memiliki hutan pinus maupun spot asyik untuk melihat pemandangan indah dari ketinggian seperti di Kebun Buah Mangunan. Puncak Becici bahkan memiliki area yang lebih luas untuk melihat pemandangan dibandingkan dengan Kebun Buah Mangunan di mana para turis harus berdesakan dan antre demi berfoto. Hehe..

Kalau cukup berani dan nggak mager, bisa berfoto dari spot foto di atas pohon. Atau bisa juga yang tanpa harus naik tangga seperti foto di atas. Tapi tetap hati-hati ya, karena tidak ada pengaman khusus untuk berfoto di sini.

Tiket masuk: Gratis

Selamat berlibur ke Jogja!

1865143963390123180513

14 thoughts on “Jalan-Jalan di Jogja”

    1. Hehe.. Iya nih. Apa kabar Mas? Saya udah lama juga nggak blogwalking. Sebenarnya ngedraf udah agak lama, cuma belum sempat pilih-pilih foto di folder laptop. :p

      Like

  1. huwaaaa baru pernah ke Embung Nglanggeran doank, kangen Jogja….mudah-mudahan abis lebaran bisa ke sana dan kesampean kopdar sama kak Siti ini hihihi 😀

    Like

    1. Mbak, maaf kelewat komennya. >_<
      Hehe,, tinggal mampir ke sini aja mbak kalau pas mudik. Dulu pas jaman kuliah memang belum sebanyak ini ya tempat wisatanya. 😀

      Like

  2. Saya pernah ke Nglanggeran tapi sebenarnya bukan untuk wisata, kebetulan saya mendampingi ibu-ibu (wanita tani) di desa Ngoro-oro untuk pengembangan produk olahan pangan berbasis sumberdaya lokal

    Like

Leave a comment