Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia yang cukup populer sebagai pusat bisnis dan perekonomian. Selain itu, banyak hal menarik di kota ini, dari mulai wisata kota sampai wisata kuliner. Sebagai penyuka museum, saya tentu tak melewatkan Museum House of Sampoerna, Tugu Pahlawan, dan Museum Kapal Selam. Bangunan bersejarah pun masih banyak yang terawat di kota ini. Kalau soal wisata kuliner, saya rindu menikmati hidangan sambal Bu Rudy, rawon kalkulator (di Taman Bungkul), lontong balap, Sate Klopo Ondomohen, dan lainnya.

Ketika berkunjung ke Surabaya, bisa dibilang saya sudah pernah mencoba berbagai tipe akomodasi, dari mulai wisma sederhana sampai dengan hotel berbintang sekian (tentu saja ini hanya saat ada perjalanan bisnis :D). Namun jujur saja, setiap akan ke Surabaya, mencari akomodasi dengan suasana baru menjadi sebuah pekerjaan rumah bagi saya. Sebagai orang yang tinggal di Jogja dan mengetahui aneka tempat menginap yang nyaman, unik, dan ramah di kantong, Surabaya tidak menawarkan pilihan sebanyak di Jogja. Namun, baru-baru ini, saat mencari informasi hotel di Surabaya secara online, saya tertarik pada salah satu hotel di sana, yaitu Artotel Surabaya.
Sesuai dengan namanya, hotel ini menonjolkan sisi art atau seni. Interiornya yang eye-catching membuat saya ingin mencari tahu lebih banyak mengenai hotel ini dan melihat beberapa foto yang ditampilkan. Wah, jika saya tidak tahu bahwa gedung ini adalah hotel, bisa-bisa saya menyangka ini adalah galeri seni. Beberapa sisinya, termasuk tangga melingkar yang warna-warni, membuat saya teringat pada Groninger Museum yang ada di Belanda sana. Di berbagai sudutnya, terdapat karya seni berupa lukisan dan juga patung-patung yang unik.


Terlihat sekali bahwa Artotel begitu memerhatikan detail. Dari perabotan berupa kursi dan mejanya, wallpaper yang digunakan di tiap dindingnya, dan keunikan lainnya. Jika kita baru tiba di hotel, terdapat patung berwarna putih di lobi yang seakan menyambut para tamu yang baru saja datang. Jejeran kursi dengan beraneka ragam warna dan bentuk juga menjadi pernak-pernik yang menghiasi lobi. Lumayan kan, sembari menanti proses check in, mata kita dimanjakan dengan aneka ornamen interior yang menyegarkan. Saya pun kemudian mulai memilih-milih kamar. Furnitur minimalis bagi saya selalu terlihat sederhana namun manis. Meskipun desain kamarnya sekilas terlihat sama, namun ternyata, setiap kamar dihiasi mural yang berbeda di dindingnya.
Dalam memilih akomodasi saat traveling (baik perjalanan pribadi maupun perjalanan bisnis), aspek lain yang menjadi perhatian saya tentu adalah lokasinya. Maka saya pun mencari tahu posisi hotel ini di peta. Ternyata lokasinya cukup strategis. Terletak di pusat kota, hotel ini berlokasi dekat dengan Kebun Binatang Surabaya dan dua pusat perbelanjaan, yaitu Ciputra World Mall dan Surabaya Town Square. Hotel yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan akan cukup membantu jika sewaktu-waktu terdapat kebutuhan yang harus dibeli. Jika kita akan bertemu teman, restoran atau kafe yang ada di mal juga bisa menjadi meeting point.
Ah, rasanya ingin segera ke Surabaya lagi. 🙂
hotelnya cakep kak
LikeLike
pengen banget nginep artotel tapi rate-nya lumayan yaaaa
LikeLike
Aku mengincar yg termurah ajaa.. haha.. Ada yg 400-an. :p
LikeLike
Wah, boleh dicoba. Ngga terlalu jauh ternyata pas cek di Maps. Selama ini saya tiap kali dinas di Surabaya hampir selalu nginep di Garden Palace, yg sebelah Surabaya Plaza itu. Hotel favorit DIKTI. Bagus dan strategis sih, kalau makan rujak cingur yg paling enak tinggal jalan 5 menit. Tapi kalau bayar sendiri ya lumayan :p
LikeLike
Publish ratenya berapa itu? boleh dicoba kalo berkunjung ke sana. Dekat pusat kota kah?
LikeLike
Layak untuk dijadikan referensi kala ke Surabaya nih.
Bagaimana rate-nya ya Mbak?
terjangkaukah untuk kantong mahasiswa 🙂
LikeLike