Eurotrip, Traveling

7 Cara Asyik Menikmati Keukenhof

DSC01686n
Menikmaati Keukenhof

Jika berkunjung ke Belanda pada musim semi, sempatkanlah mampir ke Keukenhof. Meskipun sudah lama tahu tentang festival tulip di Belanda, nama Keukenhof pertama kali saya kenal  lewat buku Negeri Van Oranje yang saya baca pada 2011 silam. Membaca cerita tentang Keukenhof, terbayang sebuah taman luas berhias tulip yang berwarna-warni. Musim semi memang ditandai dengan kehadiran berbagai bunga dan dedaunan pohon yang sempat menghilang pada musim dingin. Tak mengherankan jika musim semi menjadi musim favorit bagi banyak orang.

Berlokasi di kota kecil bernama Lisse, Keukenhof diklaim sebagai taman musim semi paling indah di dunia. Pada tahun 2016 ini, Keukenhof buka mulai 24 Maret sampai dengan 16 Mei. Yuk simak beberapa tips agar kunjungan ke Keukenhof menyenangkan.

  1. Membeli Tiket Online

Untuk menghindari antrean panjang, belilah tiket sebelumnya secara online melalui situs resmi Keukenhof. Harga tiket tahun ini adalah 16 euro untuk tiket masuk taman saja. Agar tidak bingung memikirkan transportasi, kebanyakan turis lebih memilih membeli tiket combi yang memberikan layanan transportasi berupa bus dari beberapa titik, yaitu Amsterdam, Leiden, Schiphol, dan Haarlem. Harga tiket combi adalah 29 euro (dari Amsterdam) dan 24 euro (dari Leiden, Schiphol, dan Haarlem). Transportasi dengan tiket combi ini berlaku untuk pergi maupun pulang, jadi sebenarnya cukup hemat.

Screenshot (61)
Tiket online Keukenhof 2014 lalu

Oh ya, tiket yang dibeli online dapat digunakan kapanpun selama periode Keukenhof buka. Jadi tidak perlu khawatir untuk menentukan satu tanggal yang pasti saat membeli tiket.

  1. Cek Prakiraan Cuaca

Di Belanda, cuaca bisa berubah-ubah dengan cepat. Dalam satu hari bisa cerah namun tiba-tiba angin kencang. Supaya piknik tetap seru, pastikan kita siap dengan cuaca hari tersebut. Kalau hujan, bawalah payung atau jas hujan.

Namun demikian, sebetulnya saya tidak merekomendasikan pergi ke Keukenhof jika hari tersebut diperkirakan hujan. Repot juga kan kalau ke mana-mana sambil memakai payung. Berjalan-jalan jadi kurang nyaman, belum lagi kalau harus pegang kamera. Sebagai antisipasi,  cek terlebih dahulu prakiraan cuaca sejak beberapa hari sebelumnya. Biasanya beberapa situs cuaca menampilkan prakiraan cuaca utk beberapa hari/minggu ke depan. Saya biasanya cek di https://weather.com/ atau http://www.accuweather.com/.

 

  1. Manfaatkan Peta

Karena area Keukenhof sangat luas, disarankan untuk memanfaatkan peta yang diberikan secara cuma-cuma kepada pengunjung. Sambil berjalan, kita bisa menentukan rute yang akan dilalui supaya nantinya tidak bolak-balik dan akhirnya tidak efisien dalam hal waktu dan tenaga.  Berjalan-jalan di Keukenhof dengan santai setidaknya membutuhkan waktu sekitar empat jam jika ingin mampir di semua taman dan atraksi. Tapi tentunya tergantung preferensi setiap orang.

  1. Tidak Pergi Sendirian
IMG_3373
Bersama teman kuliah, Mbak Ema dan Mas Husni

Maaf, ini tidak ada hubungannya dengan jomblo atau bukan. Hehe.. Tips ini sebenarnya ada kaitannya dengan aktivitas berfoto. Sudah jauh-jauh ke keukenhof, pasti dong ingin ada beberapa (atau banyak) foto diri dengan latar bunga tulip. Kalau kita pergi sendiri, konsekuensinya adalah tidak ada orang yang bisa dimintai tolong untuk memotret kita. Hehe.. Meskipun sudah ada tongsis dan tripod, rasanya kurang puas berfotonya. Lagipula lebih menyenangkan jalan-jalan di Keukenhof bersama-sama, bisa dengan teman maupun keluarga. Bisa duduk-duduk cantik juga sambil piknik.

  1. Pakai Baju Warna Cerah

Poin ini masih berkaitan dengan kegiatan berfoto. Banyaknya spot foto yang instagram-able, lebih baik jika didukung dengan outfit yang serasi. Warna cerah bisa menjadi pilihan agar senada dengan warna-warni di sekitar taman. Kalaupun memakai baju berwarna agak gelap, bisa dipadukan dengan syal atau hijab yang berwarna cerah. Untuk memberikan aksen khas Indonesia, bisa juga mengenakan syal dan pashmina batik dari Warna Batik lho. *pesan sponsor* *ngiklan di lapak sendiri* 😉

  1. Masuk ke Museum

Keukenhof menyajikan atraksi di luar dan dalam ruangan. Selain fokus menikmati berbagai bunga, mampirlah ke museumnya. Di sana terdapat berbagai informasi mengenai tulip, mulai dari sejarah sampai tentang budidayanya. Saya termasuk yang mendapatkan banyak informasi baru saat mengunjungi museum ini.

Meskipun tulip identik dengan Belanda, sebenarnya Belanda bukanlah asal daerah dari bunga cantik ini. Kata tulip berasal dari bahasa Persia ‘tulipan’ yang berarti turban. Nama ini disematkan karena bentuk tulip saat masih kuncup sangat mirip dengan turban yang sering dikenakan di kepala oleh pria Arab. Kebanyakan tulip berasal dari pegunungan yang membentang antara daratan Cina dan Turki.

DSC01707
Salah satu sudut museum

Sekitar tahun 1550, Turki merupakan negara yang terbilang kuat dan berkuasa dibawah pimpinan Sultan Suleiman II. Taman istana Turki kala itu dihiasi bunga-bunga tulip yang begitu indah. Lalu bagaimana tulip bisa sampai ke Belanda? Kala itu Sultan Suleiman II memberikan hadiah umbi (bulb) tulip kepada Duta Besar Austria yang berkunjung ke Turki. Dari duta besar itulah tulip kemudian bisa sampai ke Belanda. Pada 1953, Carolus Clusius, seorang ahli Botani, menjadi orang pertama yang menanam tulip di negeri kincir angin itu.

Pada masanya, tulip adalah tanaman yang sangat populer di Belanda. Harga sebuah umbi tulip bahkan lebih mahal daripada harga sebuah rumah. Hingga saat ini, tulip juga masih ada di Turki. Jika berkunjung ke Turki pada musim semi, kita pun akan menemukan taman-taman dengan hamparan tulip.

Masih banyak informasi lainnya di dalam museum yang sayang untuk dilewatkan.

  1. Nikmati Sajian Musik dan Kebudayaan

Keukenhof menjadi lebih menarik karena berbagai suguhan kebudayaannya, ada alunan musik tradisional, sepeda antik, dan juga para petugas berpakaian daerah yang berkeliling untuk menyapa pengunjung. Sempatkan untuk berfoto bersama dan mengobrol seputar budaya lokal.

Oh ya, untuk yang ingin berhemat, bisa membawa bekal makan siang sendiri. Namun, jika tidak membawa bekal, di dalam area Keukenhof juga ada beberapa pilihan restoran dan kafe, serta aneka pilihan makanan gerobak.

Bagi pengunjung yang suka mengoleksi souvenir, bisa mampir di toko souvenir yang terletak dekat pintu keluar Keukenhof . Jika dibandingkan dengan harga di toko-toko souvenir di Volendam, harga souvenir di Keukenhof bisa dibilang lebih mahal. Namun ada beberapa barang tertentu yang merupakan barang edisi terbatas yang hanya ada di Keukenhof sehingga tidak ada salahnya membeli. Toko souvenir Keukenhof juga menyediakan umbi tulip sebagai oleh-oleh.

DSC01680n
Mas penjual makanan gerobak

Selamat mempersiapkan kunjungan ke Keukenhof! 🙂

Kalau ada yang punya tips lain, bagikan di kolom komentar ya.

*Featured image by Husnirokhim

1865143963390123180513

25 thoughts on “7 Cara Asyik Menikmati Keukenhof”

  1. Fotonya bagus2 Cha. Kami berencana April ini ke Lisse, tapi ga ke Keukenhofnya melainkan desa-desanya. Sepedahan di desa2 kayaknya ok lihat kebun tulip. Oh iya, mau menambahkan untuk mengecek prakiraan cuaca bisa juga di http://www.buienradar.nl. Kalau hujan trus angin itu pakai payung seringnya njepat payungnya haha *pengalaman pribadi. Dan waktu terbaik mengunjungi Keukenhof sepertinya pertengahan sampai akhir April. Pas aku kesana awal Mei bunganya sudah banyak yg layu. Ada teman kesana awal April bunganya masih banyak yg belum mekar.

    Like

    1. Waah aku juga waktu itu berencana sepedaan ke Lisse tapi gak jadi (biasa laah.. tau2 ada tugas haha..). Makasih untuk tambahan infonya, Mbak Deni.
      Betul, pertengahan sampai akhir April itu pas lg mekar. Aku dateng awal April banyak yg masih kuncup tulipnya. Hehe.

      Like

    1. Ulang tahun raja bulan April ini. Tapi aku malah gak ngeh kalau pas raja ultah semua bunganya jadi oranye. Hehe..
      Pas ultah raja (Koningsdag) emang banyak parade di mana2 dan semua pakai baju dan pernak-pernik warna oranye. 😀

      Like

    1. Iya banget Mas Yan. Enaknya kalau kita simbiosis mutualisme yaa huahaha.. Emang ada sih orang yg kalau difotoin pengennya bagus, giliran fotoin kita gak peduli hasilnya gimana. :p

      Like

      1. Heheh, eh btw mbak kalo studi di Dutch itu makek ing apa makek dutch ya mbak? 😀 Pengen banget jerman saya, itu dutch, jerman sama ing kan mirip2 ya bahasanya.

        Like

    1. Halo. Saya ke sana berangkat tanpa bantuan tour operator karena waktu itu sedang studi di Belanda. Jadi saya cukup berkendara dengan kereta dan bis dari kota tempat saya tinggal. 🙂

      Like

Leave a comment