Sebulan yang lalu, saya dikenalkan via email oleh Tidar, salah seorang teman saya, kepada seorang staf redaksi majalah CLARA. Tidar merekomendasikan saya untuk menulis tentang Korea karena konon redaksi CLARA akan memuat liputan mengenai Korea. Kami pun berkenalan via email dan akan saling kontak dalam email thread berbeda. Karena belum dihubungi lagi, beberapa hari kemudian saya email staf redaksi tersebut (sebut saja namanya A) untuk menanyakan syarat penulisan. Ia mengabarkan bahwa untuk tulisan Korea sudah ada penulisnya dan malah meminta saya menulis tentang destinasi dalam negeri jika saya bisa. Saya memberi list tempat-tempat yang pernah saya kunjungi dan ia memilih Pulau Sebesi untuk dimuat di CLARA edisi Desember 2014.

Nah, kebetulan. Setahun lalu, saya pernah menulis juga tentang Pulau Sebesi untuk majalah Bobo. Hehe… Jadi saya menengok kembali filenya untuk bisa sambil mengingat poin-poin apa saja yang perlu saya ceritakan. Tentu dengan perspektif dan gaya bahasa yang berbeda karena pembacanya jelas jauh berbeda. Sama seperti saat menulis untuk Bobo, kali ini saya juga berkolaborasi dengan suami saya, Chendra, yang berperan ‘menyumbangkan’ foto-foto ciamiknya hehe… Jadi, saya mengerjakan teksnya, sedangkan foto-foto diambil dari karya kami berdua.
Sejujurnya…saya belum pernah membaca CLARA sebelumnya. Saat ditawari menulis, saya buru-buru mengintip websitenya demi melihat seperti apa gaya penulisannya. Saya menanyakan kepada A syarat-syarat penulisannya dan kemudian memeroleh informasi bahwa majalah tersebut mengutamakan aspek visual, maksudnya foto atau gambar memiliki pertimbangan utama sebelum melihat tulisannya. Setelah foto-fotonya lolos seleksi, barulah tulisan kita masuk. Tentu tulisan pun bukan asal-asalan, tetap sesuai persyaratan yang mereka minta (sama halnya seperti di media massa pada umumnya). Yang agak berbeda adalah dari panjangnya tulisan yang diminta. Dibandingkan dengan pengalaman menulis di majalah wisata dan atau gaya hidup lainnya, tulisan yang diminta CLARA tidak terlalu panjang, yaitu 3500 – 4000 karakter saja. Tulisan saya pun kemudian masih disunting lagi karena dipersingkat di beberapa bagian.
Jadi ketagihan nih berkarya bareng suami. Hmm..mikir-mikir perjalanan kemana lagi ya yang akan ditulis. 🙂
Selamat berakhir pekan!
Indahnya saling melengkapi dalam menulis perjalanan untuk dibagi ke publik 🙂
LikeLike
Iya mas iwan.. Semoga bisa banyak melakukan hal yang bermanfaat. 🙂
LikeLike
keren
LikeLike
Makasih, Winny! 🙂
LikeLike
mantaap mbak
LikeLike
Memang banyak ya “permata” di Indonesia asal kita gali2…blogwalking salam kenal..
LikeLike