Other Stories

Opportunity Cost

Foto dari SINI
Foto dari SINI

Amelia Brand menatap lencana bertuliskan Edmund di sebuah planet baru. Ia siap memulai hidup baru bersama koloni yang ia bawa dari bumi.

Lampu bioskop menyala, tanda bahwa film Interstellar telah usai.

“Eh, BBM naik nanti jam nol-nol,” ujar seorang kawan yang semalam nonton bareng.

Seolah saya terlempar kembali ke bumi setelah bertualang ke galaksi lain.

Sepanjang jalan pulang, saya mengamati pom bensin dimana-mana ramai. As expected. Antrean mobil dan motor tumpah sampai ke jalan, sehingga yang tak ikut antre BBM pun terkena imbas macet.

Sementara ada orang-orang yang rela antre berjam-jam demi mengisi BBM sebelum harga naik, sebagian orang memilih berdiam di rumah saja.
Kenapa?
Bisa jadi karena opportunity cost setiap orang berbeda-beda.

Misalnya sekali mengisi motor bebek, maksimal 3 liter. Dengan antre selama dua jam, misalnya, seorang pengendara motor berhasil menghemat uang sebanyak 3 x Rp2.000 (selisih harga premium sebelum dan setelah naik), yaitu Rp6.000.

Bagi sebagian orang lain, mengantre BBM memiliki opportunity cost yang nilainya lebih besar dari Rp6.000. Misalnya, seorang desainer grafis yang memilih di rumah mengerjakan desain pesanan klien, seorang freelancer yang memilih mengerjakan tulisan pesanan sebuah majalah, seorang penjual makanan yang lebih memilih memasak untuk warungnya besok pagi, seorang penjahit yang memilih menyelesaikan jahitan yang akan diambil keesokan harinya, dll.
Lebih jauh lagi, waktu dua sampai tiga jam bagi pekerja yang seharian sibuk sangat berharga untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga, kegiatan yang tidak ternilai dengan uang.

Jadi opportunity cost itu apa? 😀

OOT: lagi ada trending topic di Twitter ‪#‎SalamGigitJari‬. Cuma mau pesen, monggo kalau mau gigit jari, asal gigit jari sendiri ya, jangan jari orang lain. Kasiaaan…

1865143963390123180513

Advertisement

17 thoughts on “Opportunity Cost”

  1. Aku ketinggalan berita. Baca postingan ini baru tau kalo harga BBM naik. Di kantor pun nggak ada yang ngomongin. *Dan lalu browsing nyari info

    Like

      1. Nggak ganti Neng, nambah aja. Yang dulu msh ada kok. Yang ini sih buat jurnal kehamilan aja biar fokus nulisnya

        Like

  2. Lebih jauh lagi, waktu dua sampai tiga jam bagi pekerja yang seharian sibuk sangat berharga untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga, kegiatan yang tidak ternilai dengan uang. <- Setuju banget Cha! 😀

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s