Eurotrip, Traveling

Secangkir Teh di Kayseri

Salah satu masjid di pusat kota Kayseri
Salah satu masjid di pusat kota Kayseri

Seumur-umur baru kali ini dihadiahi secangkir teh panas oleh seorang supir bus.

Beberapa hari lalu, saya dan seorang kawan, Mbak Ami, menginap di rumah Burak, seorang Couchsurfer di Kayseri, Turki. Kayseri bukanlah kota tujuan wisata seperti Istanbul. Tidak banyak orang bisa berbahasa Inggris. Dan karena saya juga tidak bisa berbahasa Turki, maka berkomunikasi biasanya menggunakan bahasa tubuh. Persoalan bertanya nomor bus dan menjelaskan tujuan saja bisa memakan waktu cukup lama. Kemarin kami dua kali salah naik bus karena supirnya salah paham. 

Kami kemudian meminta Burak untuk menuliskan istilah dan nama tempat dalam bahasa Turki untuk memudahkan kami jika ingin bertanya kepada orang-orang sekitar, seperti terminal bus, nama museum, dan lainnya. Alhamdulillah cukup membantu.

Saat pulang dari Cappadocia malam itu, kami bermaksud naik bus dari terminal menuju pusat kota. Patokannya adalah Hilton Hotel. Saya pikir tempat itu pasti dikenal dan tidak perlu terjemahan bahasa Turki. Saat hendak naik bus, saya bertanya kepada sang supir, “Hilton Hotel?” Ia mengangguk dan memberi kode agar naik.

Cukup lama bus itu melaju tetapi tidak ada tanda-tanda mendekati pusat kota. Sampai tibalah di sebuah terminal kecil dan semua penumpang turun. Saya mendekati sang supir dan menekankan, “Hilton Hotel?”

“Oh.. Hilton Hotel?” Sang supir memberi gestur memohon maaf kemudian menunjuk-nunjuk telinganya. Rupanya tadi ia salah dengar sehingga mengiyakan pertanyaan saya. Dengan bahasa tubuh, ia meminta saya dan Mbak Ami untuk tetap di bus. Ia juga mengatakan bahwa akan mengantar kami ke halte Hilton Hotel. Kemudian ia menyebut-nyebut ‘cay’ (dalam bahasa Turki berarti teh) sambil menunjuk gelas dan arah luar. Kami menerka-nerka bahwa ia mau turun sebentar untuk minum teh. Kami mengangguk.

Beberapa menit kemudian, ia kembali dengan membawa tiga cangkir teh panas. Satu untuknya dan dua untuk kami. Dua cangkir teh yang Tuhan kirimkan lewat tangan seorang supir tak dikenal di sebuah kota yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Glek. Nikmat. Alhamdulillah.

1865143963390123180513

6 thoughts on “Secangkir Teh di Kayseri”

  1. Ramah sekali pak supir taksi itu Cha. Rejeki kalian ya dapet teh hangat Turki. Minumnya digelas yang kecil cantik itu bukan?

    Kayseri bagus ya, itu kota orang Kurdistan Turki. Rekan kerjaku ada yang asalnya dari sana.

    Like

    1. Supir bus, Mbak Yoyen.. 🙂 Iya betul, di gelas kecil yang cantik itu.. Pernah juga pas pesen teh di restoran aku mikir ini kok kecil banget sih gelas tehnya..padahal enak. Hehe..

      Kayseri cukup modern juga kotanya, transportasi juga terbilang nyaman. Di pusat kotanya masih banyak bangunan bersejarah seperti benteng, masjid, dan madrasah. Oh ya, kesan yg kudapat memang orang Turki ramah2. 🙂

      Like

      1. Ha…ha…Aku kena batunya Cha. Baru tulis budayakan membaca sebelum tanya/komen, kok ya salah baca tentang pak supir ya? Beneran loh tapi, sepanjang baca pos ini walaupun tertera supir bus kok yang nyangkut dikepalaku ya supir taksi. Maap ya Cha oonnya aku 🙂

        Like

Leave a comment