Other Stories

Catatan Harian Seorang Bocah (1)

DIARYMenulis itu memang banyak gunanya ya. Salah satunya untuk dibaca kembali. Hehe..ya iyalah, nulis kan buat dibaca. Tapi ini tentang menulis buku harian, yang sudah saya mulai sejak kecil dulu. Seneng banget waktu kecil dibeliin diary sama mama, mungkin tujuannya untuk melatih kemampuan verbal. *Haha..mulai sotoy*

Tulisan ini merupakan repost dari blog Multiply saya yang telah tiada. Rasanya sayang kalau tidak di-publish lagi karena waktu itu saya pos di MP dan notes Facebook sama-sama jadi trending topic (emangnya twitter?).

Jadi pada suatu pagi saya lagi beres-beres buku yang sudah segambreng-gambreng di rumah. Tanpa sengaja saya menemukan diary berwarna hijau yang sudah agak buluk. Saya dan adek-adek saya baca sampai ketawa ngakak sakit perut.

Tulisan di bawah ini saya salin ulang dari diary saya tanpa perubahan apapun kecuali tanda baca. Karena di tulisan aslinya hampir nggak ada titik dan koma, haha… Mohon maaf kalau ada kalimat yang aneh dan membahas hal yang nggak penting. Namanya juga bocah 7 tahun. ;D

(keterangan: warna merah adalah komentar tambahan dari Icha dewasa :p)

 

Maisya F. tgl 15-11-November 1994 (harusnya ga usah pake angka “11” kaleeee..)

Hari ini ibuku tidak ada di rumah. Ibuku ada di rumah sakit. Aku sangat rindu pada ibuku di sana. Aku juga khawatir bapakku sampai sekarang belum pulang juga. Rasanya aku tidak enak hati. Bagaimana ya adikku menangis menanyakan Ibu (adik saya bernama Aini yg lahir tahun 1992). Aku juga khawatir bagaimana keadaan ibuku di sana (RSU). Aku sedih dan juga aku takut ibuku keguguran. Itu hal yang buruk. Aku suka kabar baik. Aku tidak suka kabar buruk. Mudah-mudahan yang datang berita baik.

Sampai jumpa lagi.

 

Maisya Farhati tgl 20-11-November 94

Eh teman-teman pengen tau ga? Pasti kalian pengen tau (Gubrak!! PEDE BANGET nih anak!). Aku punya adik perempuan namanya Nadiah Himatul Ulya (padahal namanya Nadia Himmatul ‘Ulya). Aku sangat bahagia deh lebih dari bahagia yang kemarin(emang kemaren bahagia kenapa ya? Saya juga lupa).

Eh ngomong-ngomong kalian suka ga nama adikku itu sih? Gimana kalau kalian ga suka nama adikku itu? Aku jadi malu. Insya Allah mereka suka nama adik saya. Besok aku mau bilang ah sama teman-temanku di sekolah, pasti mereka suka namanya. Aku juga mendoakan smeoga kita semua sehat ya. Sampai jumpa. Daaa…h.

 

Maisya tgl 28-11-November-1994

Aku gak sangka aku jadi kesal begini, padahal gak ada masalah apa-apa sama teman-teman. Tapi aku tiba-tiba merasa bersalah. Entah aku harus bagaimana nih. Aku kesal rasanya, aku ingin cepat-cepat besar untuk melupakan ini semua (GA NYAMBUNG!!!). Yah aku harus nanya sama siapa? Rasanya malu kalau nanya sama orang lain. Sebenarnya masalah apa sih yang menimpaku ini? Kalau aku tidak tahu kacau.

Salam kesal.

(Huahahaha…ini adalah salah satu tulisan terlucu dalam diary ini. Soalnya nggak nyambung dan aneh banget, sok dewasa bahasanya. Seperti orang mencari jati diri. Haha.. Udah gitu pake “salam kesal” segala. Baru denger…).

 

Maisya 5-12-Desember 1994

Hai. Oh iah, aku lupa nih udah lama aku gak ngisi buku diary ku ini. Maapin ya habis aku lupa sih. Jangan marah lah, kan aku punya berita baru, yaitu aku bisa melupakan yang dulu menimpahku (harusnya “menimpa”). Kau tau, kali ini aku sudah bahagia kembali seperti dulu. Aku senang deh bia melupakan kejadian dulu. Sebenarnya aku masih memikirkan kejadian waktu dulu tapi aku gak sedih.

Sampai jumpa. Salam.

 

Maisya Farhati Sabtu, 31-12-1994 (TEPAT 15 TAHUN YANG LALU)

Halo. Sorry ya aku lupa gak nulis buku ini. Udah lama yah. Maklumin aja aku sibuk, baru sekarang aku ingat. Eh ngomong-ngomong kalian udah tau belom? Besok kan tahun baru. Eh yang pasti semua orang udah tau.

BERSAMBUNG

 

Maisya Farhati Kamis 5-1-1995

Hai. Akhirnya kita ketemu lagi deh. Eh apa kalian sudah tahu sekarang ini kan tahun baru. Bayangin rasanya dulu masih tgl 1 Januari 94, eh sekarang udah tahun 95. Kayaknya sebentar padahal kan lama.

Oh iya, hari Minggu kan adikku syukuran lho. Kalau mau datang sih boleh aja (emang diary bisa dateng??). Aku juga kangen sama saudaraku tapi aku tidak akan kutulis. Tapi kalau dia udah kesini kadang-kadang suka ngeselin. Udah dulu ya. Udah malem sih.

(foto dari SINI)

…bersambung

 

Episode 2 di SINI

Episode 3 di SINI

Episode 4 di SINI

1865143963390123180513

 

Advertisement

16 thoughts on “Catatan Harian Seorang Bocah (1)”

  1. “Aku gak sangka aku jadi kesal begini, padahal gak ada masalah apa-apa sama teman-teman. Tapi aku tiba-tiba merasa bersalah. Entah aku harus bagaimana nih. Aku kesal rasanya, aku ingin cepat-cepat besar untuk melupakan ini semua (GA NYAMBUNG!!!). Yah aku harus nanya sama siapa? Rasanya malu kalau nanya sama orang lain. Sebenarnya masalah apa sih yang menimpaku ini? Kalau aku tidak tahu kacau.

    Salam kesal.”

    Itu ceritanya Icha lagi hilang ingatan ya? Masalahnya aja gak tahu kenapa galau gituuu?? Huahahaaha..

    Like

  2. Saya nulis jurnal mulai smp.Tak sembunyiin sampe skrg , malu diketawain istri.Tapi emang ide bagus memberi diary ke anak.Putri saya skrg kalo ngambek terus nulis surat, ditaruh dibawah bantal.dari situ kita jadi tahu dia sebenarnya ingin apa.Daripada ngambek dan ngamuk ga jelas. 🙂

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s