Eurotrip, Traveling

Video: Traveling in A Silent World

Kemarin malam saya mampir di blog (tumblr) Couchsurfing dan sampailah saya pada tautan ke akun youtube-nya.

Saya menangis menonton video ini: ‘Couchsurfing through a Silent World: Meeting the International Deaf Community’.

Jenny memenangkan kompetisi video yang diselenggarakan Couchsurfing. Setelah menonton videonya, saya tidak heran akan keputusan dewan juri. Kisah perjalanan Jenny ini  dapat lebih membuka mata kita tentang arti sebuah perjalanan. Bukan hanya soal tempat yang dituju, namun sebagai sebuah proses belajar dan terus menumbuhkan rasa peduli akan sesama. Ia juga membuktikan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk terus mengeksplorasi tempat baru, hal-hal baru, dan tentunya menambah teman dari seluruh penjuru dunia.

*****

Tiba-tiba saja saya merasa suara hujan di luar itu indah sekali. Bersyukur saya bisa mendengarnya. Juga suara jarum jam, suara kulkas, dan ‘bisik’ suara penghangat ruangan yang samar terdengar. Dunia ini terlalu indah untuk dilewatkan begitu saja.

Lihat, dengar, rasakan (sebagaimana judul lagu Sheila on 7).

*Btw di balik rasa kagum sama Jenny, saya pun salut kepada kedua orang tua yang membesarkannya, menanamkan percaya diri dan memberi kepercayaan untuk melakukan perjalanan. Luar biasa!

1865143963390123180513

Advertisement

11 thoughts on “Video: Traveling in A Silent World”

  1. Bagus filmnya. Pengamatanku di Belanda sih ini: kebanyakan orang yang mempunyai handicap sudah terbiasa dengan kekurangan mereka. Justru orang tanpa handicap yang umumnya canggung menghadapi mereka, karena ngga tahu caranya atau ragu harus gimana.

    Aku dari dulu pingin belajar sign language, begitu denger berbeda tiap bahasa/negara, jadi mikir-mikir lagi mau ngganya.

    Like

    1. Iya, mbak.. Aku kirain selama ini sama lho. Baru tahu pas nonton video ini. Oh ya, di negara seperti Belanda (dan mungkin di banyak negara maju lainnya) orang yang handicap juga gampang ya buat kemana2 sendiri. Misalnya buat orang yang pakai kursi roda, di tempat2 umum selalu ada akses khusus. Kalau di Indonesia masih sulit.

      Like

      1. Dalam bahasa Belandapun ada 3 macam sign language. Aku punya temen yang kerja dengan orang bisu tuli. Aku pikir universal, ternyata ngga. Di negara maju memang fasilitas untuk disabled people itu bagus banget. Liat aja lift, tangga & pintu yang ukurannya standard lebar supaya orang yang pake kursi roda bisa masuk, tempat parkir khusus dll dll.

        Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s