Other Stories

Cukup Untukmu

CUKUP

Engkau memang ajaib
Dan aku bersyukur Tuhan memperkenalkanku pada keajaiban itu
Seperti aku juga bersyukur cinta ini telah jatuh kepadamu
yang dalam kesederhanaan ekspresimu, engkau menyimpan kasih sayang yang tulus
yang dalam kesederhanaan katamu, engkau menyimpan cinta dan kesabaran

Apa lagi yang belum kudapatkan?
Aku tak perlu apa yang tak kau miliki
Aku hanya perlu memahamimu, menerima kekuranganmu, mensyukuri semua kebaikan yg ada padamu,
dan mencintaimu dengan tulus, setulus engkau mencintaiku
Hingga cinta ini tak hanya hadir setelah hujan, lalu pergi bersama pelangi
Semoga cinta ini akan selalu hadir dalam setiap jarak dan butiran pasir waktu
Bertualang lewat gelombang suara dan tetap sampai meski sinyal-sinyal emosi sulit diprediksi
Cinta ini akan selalu membawaku padamu, dan engkau padaku

Itu cukup
Jogja. 4 Juli 2010 

blue is our fave color :D
blue is our fave color 😀

UNTUKMU

Rumah, bandara, stasiun kereta, dan entah dimana lagi
Perjumpaan selalu mempertemukan kita dengan perpisahan
Entah sudah berapa kali

Namun kali ini terasa berat
Aku tak bisa jelaskan mengapa
Biarlah deras hujan yang menjawab
Juga dinginnya angin malam

Bersamamu. Pagi, siang, malam
Satu pekan ini sudah lebih dari indah
Karna kita tahu, waktu tak bisa berlama-lama menemani kebersamaan ini

Satu yang bisa kita petik
Jauhnya jarak membuat kita lebih menghargai
Saat-saat bersama yang hanya datang sesekali
Hari ini, entah esok atau lusa

Semoga kita takkan beranjak pergi untuk cinta yang lain
Tetap menanti hingga cinta ini tak berjarak lagi
Suatu saat nanti

Jogja, 17 Februari 2010

Ps: abis nengokin blog lama yang jarang disentuh, isinya puisi-puisi doang. hehe… jadi pengin repost puisi ini. *ciyeeeh* udah ah balik baca paper lagi dan ngerjain tugas. -_-”

1865143963390123180513

6 thoughts on “Cukup Untukmu”

  1. Orang kebanyakan berkata ” cinta itu buta “, tetapi saya berkata ” cinta itu punya mata “. Maka gunakan itu untuk melihat dng ” fokus ” Agar pengamatan kita benar, perlu bantuan mata lain yang Sempurna, yaitu mata Sang Pencipta yang merancang ” cinta atau eros ” itu.

    Like

Leave a comment