Asia, Traveling

Lost in Chinese Garden

Singapura bukanlah destinasi wisata favorit saya. Namun ketika ada ekstra satu hari setelah bekerja di sana, tentu saya tak ingin menyia-nyiakannya.

Setelah beberapa malam menginap di hotel ‘spektakuler’ (cerita sebelumnya di SINI), Sabtu sore setelah pekerjaan selesai, saya turun kasta dengan menginap di backpacker hostel di daerah Lavender. Saya sebelumnya sudah berencana untuk ke suatu tempat di hari Minggu.

Chinese Garden.

Itulah tujuan saya. Awalnya saya browsing di section ‘nature & wildlife’ di website Your Singapore. Sampailah saya di halaman tentang Chinese Garden. Setelah membaca penjelasan singkat, saya memutuskan untuk ke sana. Chinese Garden ini tempatnya asri dan cocok untuk jogging (sayangnya ada larangan bersepeda). Jadi bisa berolahraga sekaligus menikmati keindahan arsitektur yang sarat akan budaya China. Yang perlu dicatat juga, tidak ada biaya masuk alias gratis. 😀

Main Arch Building
Main Arch Building

Taman ini didirikan pada 1975 oleh seorang arsitek Taiwan bernama Yuen-Chen Yu. Saya tidak tahu persis berapa luasnya, namun membutuhkan waktu beberapa jam untuk mengelilingi keseluruhan areanya, ditambah mampir di taman (ada beberapa taman dengan tema berbeda di komplek ini) dan pagodanya.

Bangunan pertama yang saya kunjungi dikenal dengan sebutan Main Arch Building yang terdiri dari tujuh lantai. Setelah mengambil gambar di luar gedung, saya masuk dan menaiki satu per satu anak tangga. Baru sampai di lantai dua, saya disapa oleh seorang pria berwajah India. Dia bertanya asal saya dan saya menjawab apa adanya. Saya pikir yang ia lakukan adalah ramah tamah sesama pejalan, apalagi kami sama-sama berjalan sendirian. Namun lama-lama saya merasa terganggu karena orang ini selalu mengikuti. Saya akhirnya pamit dan turun setelah sebelumnya ia menawari saya minum (tak jelas minum apa dan dimana). Di bawah, saya melihat ada satu keluarga Indonesia yang sedang berjalan. Saya langsung menyapa mereka dan nimbrung sok kenal demi menghindari si pria India tadi. Setelah saya melihat pria India menjah, saya merasa aman dan memisahkan diri dari keluarga tadi. Fiuhh.. Lalu saya menjauh sejauh-jauhnya.

Bangunan yang juga menjadi lanskap utama adalah Twin Pagoda. Dari namanya ketahuan lah ya kalau pagodanya kembar (dalam hal ini mereka kembar dua saja, tidak lebih. Hehe..). Di pagoda ini, saya bertemu lagi dengan keluarga Indonesia. Melihat saya berjalan sendiri, sepertinya mereka iba dan salah satu dari mereka menawarkan untuk mengambil gambar saya. “Mau difotoin nggak, Mbak?” ia menawarkan. “Nggak usah, Mbak. Makasih ya…” jawab saya sopan. Dalam hati saya ngikik sendiri, nggak tahu aja gue udah foto-foto sendiri pakai camera timer. :p

Oh ya, Chinese Garden ini berseberangan dengan Japanese Garden. Keduanya dipisahkan oleh sebuah danau dan dihubungkan oleh sebuah jembatan. Japanese Garden juga tidak kalah menarik tempatnya, namun karena sudah keburu siang sedangkan saya masih mau ke tempat lain, tidak terlalu lama waktu yang saya habiskan di taman ini.

Jadi permirsa…beginilah sebagian foto hasil jeprat-jepret di Chinese Garden dan Japanese Garden.

The Twin Pagoda
The Twin Pagoda
529254_10151316427622396_56811657_n
Refleksi dan Pohon-Pohon yang Menyejukkan
Senangnya piknik di pinggir danau bersama keluarga.. :)
Senangnya piknik di pinggir danau bersama keluarga.. 🙂

 

Jembatan yang Menghubungkan Chinese Garden dan Japanese Garden
Jembatan yang Menghubungkan Chinese Garden dan Japanese Garden
Sekelompok bule yang sedang berlatih bela diri.
Sekelompok bule yang sedang berlatih bela diri.
156864_10151316428587396_222202878_n
Di salah satu sudut Japanese Garden. Terima kasih duhai camera timer.. ;)))

Tidak sulit mencapai taman yang satu ini. Cukup mengendarai MRT dan turun di stasiun Chinese Garden dengan jalur East West Line (sila cek jalurnya di peta MRT).

Yuk mariiii…

1865143963390123180513

Advertisement

11 thoughts on “Lost in Chinese Garden”

  1. jalan sendiri kesana emang suka ada yang “gangguin”.. itu yang foto siapa kalu jalan sendiri? asik ya kalu piknik di taman gitu.. teduh..

    Like

  2. sebenernya pengen banget ke sini, tapi karena jalan bawa krucils, mereka udah protes aja, gak mau diajakin jalan liat pemandangan …hihi. tetep aja naik MRT minta brenti di Jurong dan jalan ke Snow City dan Science Center.
    tengkyu ya Icha…hasil jepretannya serasa meminjamkan mata 🙂

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s