“The optimist looks at the world through rose-tinted spectacles.” (English proverb)
Ketika dihadapkan pada beberapa pilihan, terkadang saya mengeluh betapa membingungkannya keadaan tersebut. Kemudian salah seorang teman saya, Tiara, menulis kepada saya melalui Twitter.
“Choice is a luxury for me loh, Mbak. Lucky you.”
Ah yaa..dalam hal tertentu, sebagian orang bahkan tidak punya kesempatan untuk memilih. Saya pun pernah dalam situasi seperti itu.
Suatu hari saya juga pernah chat dengan teman saya, Rangga, yang saat itu sedang studi S2 di Belanda. Saya bertanya kepadanya tentang beasiswa S2 yang ia peroleh. Intinya, selama bidang studi dan konsekuensi beasiswanya sesuai dengan kita, ikhtiar saja sebanyak-banyaknya. Kalau nanti ternyata kita diterima di lebih dari satu kampus atau beasiswa, maka itu adalah hal yang patut kita syukuri. “Enjoy the luxury of choice”, kata Rangga saat itu.
Nah, saya jadi merasa tersentil. Saya seharusnya bisa melihat pilihan dari sudut pandang yang lebih bijak. Pilihan itu memang seringkali membingungkan. Tetapi bukankah hidup selalu mempertemukan kita dengan pilihan-pilihan? Disitulah kita berproses untuk lebih dewasa dan bisa menganalisis setiap pilihan yang akan kita ambil.
Bagaimana kalau kita salah mengambil keputusan? Hey..everybody makes mistake. Itu juga merupakan pembelajaran bagi diri kita. Ada hikmah di setiap musibah. Ada hikmah di setiap keputusan yang salah. It depends how we see it. As for me, I’ll try to always see the bright side of everything.
(Terima kasih teman-teman untuk inspirasi hari ini. Mari bersyukur untuk hal-hal yang menyenangkan dan membingungkan, serta kejadian apapun yang membuat kita lebih dewasa.) #NtMS – Note to My Self