Movies, Review

Jatuh Cinta pada Chibi Maruko Chan

Keluarga Maruko

Sebenarnya menonton serial kartun Chibi Maruko Chan adalah hobi saya setiap Minggu pagi. Iya, itu sudah jauh beberapa tahun yang lalu karena belakangan saya tak lagi menemukan serial kartun itu di televisi. Cerita Maruko diangkat dari komik manga populer berjudul serupa yang dikarang oleh Momoko Sakura. Jadi cerita ini memang diangkat dari pengalaman pengarangnya sendiri. Maruko adalah panggilannya sewaktu kecil.

Sewaktu kuliah di Jogja, saya langganan ke rental komik hanya untuk meminjam serial Chibi Maruko Chan. Saya bukanlah penggemar komik Jepang namun untuk yang satu ini saya cinta sekali. Hehe.. Maka ketika salah seorang teman meminjamkan VCD Chibi Maruko Chan versi film, saya menyambutnya dengan riang sambil koprol dan bilang WOW. *eh*

Chibi Maruko Chan yang saya tonton adalah versi film (mungkin semi dorama ya) dan bukan kartun. Awalnya saya penasaran, versi mana ya yang lebih seru? Dan ternyata versi yang satu ini lebih lucu dan ekspresif. Bayangkan saja kebiasaan orang Jepang yang suka mewujudkan tokoh-tokoh kartun dalam tokoh nyata. Tokoh Maruko diperankan oleh Ei Morisako. Lucuuuuu…banget! Juga tokoh-tokoh lain yang mirip aslinya, termasuk Hanawa, teman Maruko yang orang kaya, suka tebar pesona, dan rambutnya yang sebelah kanan kaku berbentuk gelombang ombak di pantai :p.

Versi manusia-kartun

Banyak alasan mengapa saya sangat menyukai Chibi Maruko Chan. Ceritanya yang seputar anak-anak seakan membawa kita kembali ke masa lalu, masa kanak-kanak kita. Meskipun tentunya tidak sama persis, namun banyak kejadian yang benar-benar mengisahkan dunia anak-anak dan segala kepolosannya. Selalu ada yang bisa dipetik dari setiap cerita, baik itu tentang keluarga, persahabatan, juga nilai-nilai yang baik seperti semangat dan kejujuran. Tapi hati-hati, menonton Chibi Maruko Chan versi film bisa membuat penonton lebih hanyut ke dalam setiap cerita. Ekspresi para tokohnya yang komik banget tapi nyata, serta cerita yang luar biasa, bisa membuat penonton tertawa sampai sakit perut, juga nangis bombay karena terharu. Memang benar-benar mempermainkan emosi nih!

Dalam setiap VCD biasanya ada beberapa episode dengan cerita berbeda (makanya saya bilang versi film tapi semi dorama). Misalnya saja episode ketika Maruko melakukan kesalahan kepada ibunya namun ia tidak mengakuinya. Untuk menutupi kesalahan tersebut, Maruko terpaksa berbohong. Dan satu kebohongan tentu saja harus ditutupi dengan kebohongan lain. Wah…ini persis nasihat Mama saya waktu saya masih kecil dulu, “Awas ya Cha, jangan sekali-kali Icha bohong. Sekali Icha bohong, seterusnya akan berbohong lagi untuk menutupinya…”

Macam-macam ekspresi Maruko ❤

Perjalanan kebohongan Maruko sungguh mendebarkan, sampai-sampai teman Maruko juga ikut terlibat dalam kebohongan itu atas nama solidaritas antar teman. Dan akhir dari ceritanya…? Tonton saja sendiri ya! Yang jelas begitu menyentuh dan mengandung pesan moral.

Chibi Maruko Chan menurut saya adalah tontonan yang sehat untuk anak-anak karena tidak mengandung unsur pornografi dan kekerasan. Tapi walaupun Anda sudah bukan kanak-kanak lagi, boleh banget kok ikutan nonton. Saya saja sudah menonton berulang kali. Tertawa lagi dan menangis lagi. 😀

14 thoughts on “Jatuh Cinta pada Chibi Maruko Chan”

  1. aku suka bgt liat mukanya maruko yg difilm ini,kira2dimana ya cari DVDnya pengen nonton terus bawaanya?

    Like

Leave a comment