Asia, Traveling

Mandi Lumpur di Boryeong Mud Festival

Bisa ditebak dari namanya, ‘mud’ alias lumpur berarti tak jauh dari kotor-kotoran. Awalnya saya berpikir, “Apa menariknya sih bermain lumpur?”. Saya mengetahui adanya Mud Festival 2007 ini dari salah seorang teman. “Ya ampun..masa lo nggak tahu, Cha? Bukannya itu terkenal ya? Itu salah satu festival terbesar di Korea yang diadain setahun sekali.” Saya pun mencari infonya di internet. Hasilnya: tetap tidak tertarik.

Beberapa hari kemudian, Nadine (Thailand) membahas tentang festival ini. Berhubung saya tidak ada kegiatan di akhir pekan, akhirnya saya mau diajaknya ke Mud Festival. Sekadar tahu saja.

Kami janjian bertemu jam 6 pagi di dekat guard house lantai 2 Asrama Daejeon University. Kami bermaksud ‘mengejar’ bus ke Boryeong pukul 7.30. Saya protes mengapa janjian di asramanya terlalu pagi, agak siang sedikit sebenarnya masih sempat juga. Dan ternyata benar, jam 6 hanya Nadine yang sudah duduk manis disana, yang lain bangun kesiangan. Setelah menunggu yang lain, akhirnya pukul 6.30 kami meninggalkan asrama untuk menuju terminal bus Daejeon. Pukul 7.30 kami meninggalkan Daejeon. Perjalanan Daejeon-Boryeong memakan waktu 2,5 jam.

Cuaca hari itu agak mendung, tetapi untungnya tak sampai hujan. Saya memasuki area Mud Festival dan serasa bukan di Korea. Mengapa? Di sana banyak sekali bule bertebaran. Bahkan rasanya lebih banyak dari orang Korea sendiri. Dan tahu sendiri kan bagaimana pakaian para bule kalau berada di pantai. Sebagian dari mereka juga berjalan santai sambil minum-minum. Rasanya saya tak mau kalah dan ingin meraih teh botol Sosro. Sayang itu hanya impian belaka. -_-”

Ternyata seru juga bermain lumpur. Tak usah pikirkan bagaimana nanti mencuci bajunya, hehe… Saya sendiri tak bisa menjelaskan kok bisa-bisanya main lumpur ternyata menyenangkan. Bisa jadi, terkadang kita senang bukan karena apa yang kita lakukan, tetapi dengan siapa kita melakukannya. Ya betul, mungkin itu jawabannya. Saat itu saya benar-benar menikmati momen-momen bodoh dan kocak bersama ‘yorobun’, yaitu Nana (Indonesia), Tanya (Filipina), Nadine (Thailand), dan Kim Bong-kyu (Korea).

Kalau ada yang merasa bingung tentang panggilan ‘yorobun’, baiklah saya akan menjelaskan. Kalau yang mengerti bahasa Korea sudah tahu lah ya artinya apa. Yorobun (여러분) artinya everyone’. Semenjak speech competition di kampus beberapa waktu sebelumnya, kata-kata yorobun menjadi sangat populer. Gara-garanya saat pidato semua kontestan mengatakan “Annyong haseyo, yorobun..“. Hehehe…jadinya sekarang kalau ketemu teman sesama exchange student di jalan, walaupun dia hanya sendirian, kita menyapanya “Annyong haseyo, yorobun..” Haha.. Waktu di pantai orang-orang Korea pada kebingungan karena kami memanggil satu sama lain  “yorobun”. Mungkin mereka berpikir, “Kasian banget nih orang asing belum paham bahasa kita.” :p

Baiklah yorobun, kita beralih ke cerita selanjutnya… :p

Seperti kisah ‘mendadak seleb’ yang pernah ‘menimpa’ saya di cerita INI, hal yang sama terjadi di Mud Festival. Seperti biasa, orang-orang Korea tak biasa melihat jilbab. Sewaktu saya dan teman-teman baru mulai oles- oles lumpur, tanpa sadar kami telah dikelilingi para fotografer. Karena mereka dirasa tidak mengganggu, ya dibiarkan saja. ‘Over excited‘ mungkin adalah kata yang tepat untuk mendeskripsikan para fotografer itu melihat dua gadis berjilbab (saya dan Nana) bermain lumpur (ih..ge-er banget! :p). Wajar saja, sementara turis-turis lain memakai baju yang kekurangan bahan, kami malah sebaliknya.

Bermain Samulnori

Belum selesai sampai disitu. Saat kami menonton penampilan para pemain alat musik pukul samulnori dan mencoba ikut bermain sekenanya, eh kami jadi incaran para fotografer lagi. Aduh yorobun, padahal saya sama sekali tidak berniat mencari perhatian siapapun lho, hehe.. Kalau begitu, tunggu saja siapa tahu besok atau lusa wajah cemong saya muncul di surat kabar setempat. 😀

Saat waktu menunjukkan pukul 12 siang, panggung utama mulai ramai. Ada berbagai penampilan dari berbagai negara yang disajikan. Dari mulai tari perut (Mesir), tari samba (Brazil), balet, dan lain-lain. Selain itu, ada kontes menyanyi juga, yang siang untuk orang Korea dan malamnya untuk orang-orang asing. Sayang sekali acara malamnya tidak sempat kami saksikan karena waktu sampai panggung acaranya sudah selesai, hehe… Kami memang datang terlambat (sekitar pukul 11, malam) karena sebelumnya diundang makan malam bersama keluarga Hyun Il, teman kami sesama mahasiswa Daejeon University. Hyun Il juga merupakan salah seorang buddy kami (pendamping mahasiswa asing). Kebetulan hari itu dia berlibur di Boryeong bersama keluarga dan teman-temannya. Mungkin pesta kecil-kecilan juga karena dia baru selesai military training. Oh ya, kami juga mendapat satu kamar gratis karena Hyun Il kelebihan memesan kamar. Senangnya!

Lucu.. Ada manusia menyamar jadi patung! 😉

Hotel tempat kami tinggal itu cukup bagus dan dari balkon kamar bisa melihat pemandangan pantai. Seperti biasa, kebanyakan hotel di Korea tidak menggunakan kasur dan tempat tidur, melainkan tidur di bawah. Hotel ini juga dilengkapi fasilitas internet yang ada di dekat meja resepsionis.

Setelah makan malam bersama keluarga Hyun Il, kami berjalan-jalan lagi di pantai. Wah, banyak kembang api! Kami membeli es krim dan menikmatinya sambil duduk-duduk ngobrolin segala hal. Setelah es krim habis, kami bernyanyi “gom se mari”* sambil berjoged ria ala Han Ji-eun di drama Full House, haha…. Orang-orang sekitar takjub menatap kami yang tak tahu malu. Biarlah, mereka juga tak mengenal kami. Kalau dipikir-pikir sekarang, alangkah bodohnya masa muda saya dahulu. Eh tapi sekarang juga masih muda deng. 😀

atas: dinner with Hyun Il’s fam.
bawah: night walk at the beach

*Gom se mari (artinya: 3 beruang) kalau di Indonesia ibarat lagu potong bebek kali ya… Kalau yang pernah nonton Full House mungkin ingat bahwa lagu ini yang pernah dinyanyiin Han Ji-eun (song Hye-kyo)  sewaktu ke rumah neneknya Lee Yong-jae (Rain).

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s