Indonesia, Traveling

Malam-malam ke Namsan Tower

Kunjungan saya ke Namsan Tower (yang dikenal juga dengan sebuat N Seoul Tower/NST), Korea, pada musim gugur 2007 sebenarnya adalah dalam rangkaian perjalanan menuju solat Idul Fitri di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul. Saya dan tiga orang teman, yaitu Nana dan Mumu (Indonesia) serta Haziza (Malaysia) datang ke Seoul dua hari sebelum hari raya untuk berjalan-jalan terlebih dahulu. Haziza sendiri hendak merayakan Idul Fitri di Kedubes Malaysia.

Sesuai namanya, menara ini memang terletak di perbukitan Namsan (san dalam bahasa Korea berarti gunung).  NST sebenarnya adalah menara untuk komunikasi dan observasi. Menara setinggi 236.7 meter ini pertama kali dibangun tahun 1975 dan dibuka untuk umum lima tahun kemudian. Untuk menuju NST, kita bisa menggunakan subway dan turun di Stasiun Myeongdong (Exit 2 atau 3). Dari sana setahu saya tidak ada kendaraan umum sehingga untuk menuju kawasan NST kita harus berjalanan kaki. Hmm…lumayan lah hitung-hitung olahraga, ditambah jalannya menanjak. Oh ya, kami bukan berjalan langsung menuju NST melainkan ke stasiun cable car. Dari sana baru naik cable car menuju NST.

Kami kala itu ke NST pada malam hari. Saya belum pernah kesana siang-siang, tetapi sepertinya memang best view-nya adalah saat hari sudah gelap. Pertama, di malam hari menara ini lebih indah dengan cahaya lampu berwarna-warni. Kedua, kita bisa melihat gemerlap kota Seoul dari atas. Rasa-rasanya sih sama seperti waktu saya naik ke 63 Building (264 meter) yang kala itu merupakan gedung tertinggi di Seoul. Tetapi, ada kelebihan juga kalau mengunjungi NST di pagi atau siang hari, yaitu kita bisa melihat pemandangan pegunungan yang tak kalah indah dari cable car.

What to do at N Seoul Tower? 

Kalau sudah menikmati perjalanan dengan cable car, selanjutnya adalah naik ke menara. Sebelum naik, kita bisa mampir dulu di ground floor karena disana terdapat restoran, toko souvenir, dan Teddy Bear Museum (dulu sepertinya belum ada museum ini). Atau mau ke atas dulu baru ke ground floor juga tidak masalah. Salah satu restoran yang ada di NST itu disebut revolving restaurant karena dia berputar setiap 48 menit. Bagi yang suka mabuk, sebaiknya Anda minum Antimo dulu. Hehehe… :p

foto bawah (gembok) diambil dari http://hallyucafe.files.wordpress.com/2011/02/nst6.jpg

Kalau sudah di atas, saatnya kita melihat pemandangan Seoul sepuasnya. Kita bisa melihat langsung dengan mata telanjang ataupun dengan teropong yang disediakan disana (hmm..saya lupa kita perlu bayar lagi atau tidak). Hah? Udah? Cuma itu? Tenang..tenang.. Masih ada lagi kok. Bukan Korea namanya kalau tidak menjual sesuatu yang berbau romantis atau cinta-cintaan. Salah satu aktivitas di NST yang paling terkenal adalah memasang gembok cinta di puncak menara. Ada-ada saja ya orang zaman sekarang. Gembok tak hanya sebagai alat keamanan untuk mengunci pintu, tetapi dipercaya untuk mengabadikan cinta. Pengunjung NST menuliskan namanya dan nama pasangannya di gembok itu, lalu menguncinya.  I myself do not believe such thing. Tetapi mungkin banyak orang melakukannya hanya sekadar lucu-lucuan saja.

Secara umum, menurut saya NST lebih menarik daripada Tokyo Tower. Jika ada waktu saya juga akan menulis ceritanya di waktu mendatang. Tertarik untuk jalan-jalan ke NST? Info lebih lengkap mengenai jadwal buka dan tiket masuk sila lihat di SINI.

Selamat jalan-jalan! 🙂

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s