Rp3 Jutaan Keliling India dalam 8 Hari
Baiklah.. tanpa harus dijelaskan panjang lebar, judulnya yang panjang sudah menjelaskan isi buku ini bukan?
Di antara banyak buku panduan traveling yang numpuk di toko buku, saya memilih buku ini karena punya cita-cita pergi ke India (bercita-cita boleh kan? hehe..). Selain itu, penerbitnya yaitu B-First (dari Bentang Pustaka) menurut saya merupakan penerbit buku traveling yang cukup bisa diandalkan. Sebelumnya saya pernah membaca buku panduan perjalanan ke Singapura, Malaysia, dan Thailand, dan buku tersebut sangat bermanfaat dan membantu perjalanan saya.
Oke, kita kembali ke India. Dalam buku ini, sang penulis menceritakan perjalanannya ke beberapa kota di India: Kolkata, Varanasi, New Delhi, Jaipur, Ajmer, dan Pushkar. Buku ini enak dibaca karena selain menuliskan itinerary dan jalur transportasi secara cukup rinci, juga dilengkapi cerita tentang India dari sudut pandang sang penulis berdasarkan pengalamannya. Selama di India, ia melakukan solo traveling dan itu menjadi hal unik tersendiri yang bisa memupuk keberanian untuk orang-orang yang belum pernah mencoba melakukan perjalanan seorang diri.
Seperti kita tahu, India kaya akan warisan budayanya. Agama juga menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi cara hidup mereka. Di balik pertumbuhan ekonominya yang cukup pesat, India bukanlah sebuah zona nyaman untuk para traveler. Rini Raharjanti dalam buku ini menceritakan India dengan apa adanya, baik dan buruknya. Memang ada harga yang harus dibayar untuk sebuah petualangan seru, bukan dalam bentuk materi saja, namun juga uji mental yang terkadang tidak mudah. Misalnya ketika ia berada di Pushkar dan selalu diikuti oleh Brahmin (semacam pendeta atau agamawan dalam agama Hindu) yang meminta uang. Juga ketika Ia dipaksa oleh tukang jualan dan diajak masuk ke gang-gang sempit untuk membeli dagangannya.
Hehe..namun jangan sampai semua itu membuat kita takut dan malah jadi ciut. Kita perlu tahu realita supaya tetap waspada selama perjalanan. Masih banyak kok cerita seru dan indah lainnya selama berjalan-jalan di India, menungjungi bangunan-bangunan bersejarah, berperahu di Sungai Gangga, sampai merayakan Holi Festival dengan masyarakat setempat.Ada sebuah percakapan Rini dan seorang traveler lain (orang India) yang sangat membekas di benak saya. Orang India itu bilang:
I have everything- great job, money, and business, but my soul is dead. I travel to enrich my soul and it works well. Don’t feel bad when you spend your money for traveling because it’s worthwhile and for a good cause. Please promise me you will never stop traveling.”
Judul buku : Rp3 Jutaan Keliling India dalam 8 Hari
Penulis : Rini Raharjanti
Penerbit : B First
Tebal buku : viii + 158 halaman
Selamat membaca dan selamat merencanakan perjalanan! 🙂
jalan-jalan itu memperkaya jiwa 🙂
LikeLike
Setuju! Sekaligus memiskinkan dompet. Hehe.. But this is worth it. 🙂
LikeLike
Emang udah pernah kemana aja nih mbak?
LikeLike
Kalau ke India sih belum. Hehe.. Ini kan baru review bukunya aja. Semoga suatu saat bisa kesana. 🙂
LikeLike
Hehehe. . Kalo going abroad pernah kemana mbak?
*saya juga travelholic nih.. Meskipun kadang gak jelas, bolang kesana kemari. hihihi 😀
LikeLike
Hehehe. . Kalo going abroad pernah kemana mbak?
*saya juga travelholic nih.. Meskipun kadang gak jelas, bolang kesana kemari. hihihi 😀
Impian saya travel writer nih. Semoga bisa mbak. Insya Allah. 😀
LikeLike