Desember 2009

Masih dengan tim yang sama dengan episode ‘Mengejar Matahari Sore’. Sebenarnya, misi kami selanjutnya hari adalah mengejar matahari terbit di Ketep, semacam Kaliurang dimana terdapat gardu pandang untuk menikmati pemandangan gunung-gunung dan bukit yang indah. Dari Ketep Pass, terlihat Gunung Merapi dan Merbabu. Idenya Wiwit, kami berangkat langsung ba’da Subuh dari Jogja menuju Ketep di Magelang, Jawa Tengah. Tapi, menurut info dari salah seorang teman, perjalanan Jogja-Ketep dengan motor menghabiskan waktu 1,5 jam. Jadi saya pikir, kalau kami berangkat pukul 4.30 sampai sana pasti sudah terang benderang. Kalau memang niat mau hunting sunrise ya berangkatnya mesti lebih pagi lagi. Tapi rasanya tidak seniat itu sih, mana ngantuk…dingin..sepertinya lebih baik berangkat ketika hari sudah terang saja.
Pukul 6.30 kami berangkat dari Jogja menuju ke Magelang ke arah utara. Enak juga pagi-pagi menikmati hamparan sawah hijau di kanan kiri jalan menuju Ketep. Semakin nanjak semakin dingin. Untung saja tidak berangkat jam 3 pagi. Hahaha..
Waktu menunjukkan hampir pukul 8 ketika kami tiba di Ketep. Wah masih sepiii…jadi leluasa mau duduk-duduk menikmati pemandangan dan matahari pagi, juga enak buat foto-foto. Katanya di dekat Ketep ada hotel yang super eksklusif yang harga per malamnya mencapai jutaan rupiah. Dulu dosen saya juga pernah cerita sih, katanya hotel itu bagus karena nuansanya yang tradisional dan mungkin karena lokasinya juga yang strategis jadi bisa melihat pemandangan yang bagus.
Setelah bersantai-santai di sana, keroncongan di perut kami semakin menjadi. Kami pun sarapan di warung-warung yang ada di komplek wisata itu, di bagian bawah. Di sana berjejer warung makan yang kalau saya perhatikan harganya sama semua (ini semacam kartel atau mendekati pasar persaingan sempurna ya? Hehe….). Harganya cukup bersahabat lah untuk kewasan wisata. Selain itu, ada pula pedagang yang menjual jagung bakar seharga Rp2.000 saja.

Menjelang pukul 10, ketika kami naik lagi setelah sarapan, ternyata tempat itu sudah ramai. Wah untung saja kami datang cukup pagi. Kalau datang pada jam seperti ini kemungkinan tidak bisa terlalu menikmati suasana di sana karena super ramai. Di Ketep Pass juga ada museum dan teater yang memutar film dokumenter tentang gunung berapi (kalo nggak salah). Tetapi kami tidak masuk ke sana dan memilih untuk melanjutkan perjalanan ke air terjun Kedung Kayang.
Perjalanan ke Kedung Kayang adalah sekitar 10 menit dengan mengendarai motor. Namun, dari tempat parkir, kami masih harus berjalan turun ke air terjunnya kira-kira 15 menit. Hmm…lumayan sekalian olahraga. Rasanya seperti trekking sih, ada yang terjal dan licin juga. Harus hati-hati karena di bawahnya langsung tebing. Walaupun perlu sedikit pengorbanan, tapi terbayar lah ketika sudah sampai di air terjun dan sungainya. Langsung deh main air dan foto-foto. Hehe… Air terjunnya cukup tinggi jadi berasa deras sekali.
Salam ceria,