Pagi itu tanggal 29 September 2010, masih di Singapura. Saya dan Pupu menghabiskan sisa setengah hari kami dengan berjalan-jalan di China Town dan Orchard Road. Sama sekali nggak ada niatan mau belanja ataupun beli oleh-oleh di Singapura. Pertama, karena dalam perjalanan kami masih tersisa 4 negara dan 8 kota, kedua karena ngirit. Hehehe…
Dari River City Inn (hostel tempat saya dan Pupu meginap), menuju China Town sebenarnya hanya berjarak satu stasiun MRT. Mungkin sebenarnya kami bisa berjalan kaki saja. Namun karena ide untuk mampir ke China Town itu baru muncul ketika kami sudah akan naik MRT, jadi ya tak apalah. Malas juga keluar stasiun lagi (Tadinya kami mau langsung ke Orchard Road).
Di China Town, pasti mudah ditebak bahwa isinya serba China dan penuh dengan ornamen berwarna kuning (atau emas) dan merah. Toko-toko berjejer di sepanjang jalan menjual oleh-oleh dari mulai gantungan kunci, fridge magnet, sampai kaos-kaos bertuliskan “Singapore” dan bergambarkan patung Merlion. Menurut Pupu sih harga-harga souvenir di China Town lebih murah dibandingkan di Bugis Street atau tempat belanja lainnya di Singapura. Kami keluar masuk dari satu toko ke toko lain demi melihat beraneka souvenir dan membandingkan harga. Meskipun awalnya tak ada niat untuk belanja, saya membeli beberapa gantungan hp untuk ketiga adik saya karena harganya memang sangat miring. Selain itu, bentuknya tidak akan mengambil banyak space di backpack karena bisa diselipkan di mana saja 😀

Di ujung jalan China Town, ternyata ada sebuah Hindus Temple. Khas India sekali.. Pahatan dan patung-patung berwarna-warni saling tumpuk membuat bangunan itu makin eye-catching. Kami berfoto sebagaimana layaknya turis-turis lain yang lewat situ. Sebagian bahkan ada yang masuk untuk melihat-lihat interior dan suasana indah di dalam ruangan. Sebagian turis yang memang agamanya Hindu turut beribadah. Namun begitu kami melihat ada biaya masuknya, kami langsung mengurungkan niat. Hahaha.. Bukan apa-apa sih, selain sayang uangnya, semua pemandangan bisa terlihat dari luar karena pintunya dibuka lebar-lebar.
Sekitar pukul 10.30, kami sudah bergerak ke Orchard Road dengan menggunakan MRT. Rasanya belum afdhol ke Singapura kalau belum mampir di jalan yang terkenal itu. Di sana pula, kata Pupu, ada es krim 1 dolar yang amat legendaris. Es krim ini terdiri dari berbagai rasa yang dibungkus dengan roti maupun cone, tinggal pilih saja. Ah jadi penasaran…

Suasana di sekitar Stasiun MRT Orchard Road sangat hidup dan menyenangkan, ditambah pula pohon-pohon rindang yang menyegarkan. Kami tidak melakukan apa-apa di sana kecuali duduk menikmati es krim sambil mengamati sekitar: orang-orang hilir mudik, anak-anak kecil yang bermain dengan para pengasuhnya, dan lalu lalang kendaraan yang lancar jaya tanpa macet. Ah senangnya… menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya penuh perasaan. Kedamaian bahkan ada di tengah keramaian. Indahnya dunia…
Pukul 11.30 kami bergegas kembali ke hostel karena harus mengambil backpack dan menuju Golden Mile Complex untuk mengejar bus ke Melaka yang tiketnya sudah kami beli di hari sebelumnya. Kami sudah check out pagi harinya sebelum jalan-jalan, namun terlalu malas untuk membawa beban seberat 10 kg di punggung. Backpack pun kami titipkan di luggage storage yang ada di hostel. Siang itu kami berpamitan dengan pengelola hostel. Jacky tak nampak siang itu, hanya ada seorang pria yang lebih tua. Sampai jumpa lagi, River City Inn.. I’m happy to have slept on the bed inside it, to have tasted the wonderful hot chocolate, and to have met and shared experience with other backpackers as well.

Pengelola hostel sudah memberi tahu kami bus apa yang harus kami naiki untuk menuju ke Golden Mile Complex. Kami menunggu bus di halte dekat Stsaiun MRT namun sialnya sampai hampir pukul satu siang kami belum dapat bus juga. Padahal kemarin kami diminta sampai ke sana pukul satu. Putus asa, kami hampir menyetop taksi. Ehhh…di saat genting itulah bus yang kami tunggu muncul. Kami langsung naik bus dan bersyukur tidak jadi membuang uang kami dengan naik taksi.
Waktu menunjukkan hampir pukul setengah dua siang. Kami berlari menuju agen perjalanan tempat kami membeli tiket kemarin. Setelah kami memperlihatkan tiket keberangkatan, seorang staf memberi kmmi masing-masing sebotol air mineral dan seorang lainnya mengarahkan kami ke bus yang akan membawa kami ke Melaka. Sampai jumpa lagi, Kota Singa…
Pengeluaran hari ke-3 (Singapura)
Transportasi lokal (dirapel 3 hari) : 10,4 SGD
Es krim : 1 SGD
Air mineral : 0,7 SGD
Total : 12,1 SGD
*tidak ada pengeluaran untuk sarapan karena sudah disediakan di hostel
*oleh-oleh termasuk pengeluaran pribadi yang tdk dimasukkan ke budget